dc.description.abstract | Produksi dan kualitas air susu yang dihasilkan
sangat bergantung pada nisbah hijauan/konsentrat dalam
ransum diberikan. yang Pada umumnya nisbah hijauan/konsentat berkisar 50 : 50, namun demikian nisbah tersebut belum tentu optimal karena tergantung pada kualitas hijauan atau konsentrat yang digunakan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh nisbah hijauan/konsentrat dalam ransum sapi perah laktasi terhadap produksi dan kualitas air susu. Selain itu, data konsumsi makanan dan produksi susu digunakan untuk menduga kebutuhan energi (TDN) dan protein (PK).
Dua puluh tujuh ekor sapi perah laktasi diberi tiga jenis perlakuan nisbah hijauan/konsentrat selama 37 hari. Ketiga perlakuan tersebut adalah perlakuan 1, dengan nisbah hijauan/konsentrat 65 35; perlakuan 2, nisbah hijauan/konsentrat 50 : 50 dan perlakuan 3, dengan nisbah hijauan/konsentrat 35: 65. Perlakuan tersebut dikenakan pada sapi percobaan secara acak dengan menggunakan produksi susu awal sebagai peragam.
Analisis data memperlihatkan bahwa produksi susu cenderung naik (P < 0.10) dengan meningkatnya taraf konsentrat dalam ransum. Produksi susu untuk masing- masing perlakuan adalah perlakuan 1 (9.59±2.68 kg), perlakuan 2 (10.61 ± 4.06 kg) dan perlakuan 3 (10.64 ± 2.78 kg). Peningkatan tersebut tidak disertai dengan penurunan kadar lemak air susu. Kadar lemnak air susu untuk masing-masing perlakuan adalah perlakuan 1 (3.67 土 0.30%), perlakuan 2 (3.57 ± 0.48%) dan perlakuan 3 (3.43±0.49%). Namun demikian peningkatan taraf konsentrat dalam ransum nyata meningkatkan bobot jenis air susu (P < 0.05). Bobot jenis air susu untuk masing- masing perlakuan adalah perlakuan 1 (1.0272 ± 0.0007), perlakuan 2 (1.0282 ± 0.0009) dan perlakuan 3 (1.0288 ±
0.0011).... | id |