Show simple item record

dc.contributor.advisorParakkasi, Aminuddin
dc.contributor.advisorsatoto, K.Budi
dc.contributor.authorWahyuningsih, Ine
dc.date.accessioned2024-04-29T04:15:47Z
dc.date.available2024-04-29T04:15:47Z
dc.date.issued1985
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147723
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Nutrisi Ter- nak Pedaging dan Kerja, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, dari tanggal 17 Agustus 1984 sampai dengan tanggal 26 Ok- tober 1984. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penga- ruh substitusi bungkil kedele dengan urea terhadap konsum- si bahan kering, konsumsi air, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum pada anak sapi jantan FH (Fries Holland). Dalam percobaan ini telah disusun empat macam ransum. Ransum percobaan terdiri dari hijauan dan konsentrat de- ngan komposisi 40: 60 persen dari bahan kering ransum. Ransum penguat A sebagai kontrol terdiri dari jagung dan bungkil kedele tanpa urea, sedangkan ransum penguat B, C dan D terdiri dari jagung, bungkil kedele ditambah urea dalam level yang berbeda. Urea merupakan pengganti bung- kil kedele berdasarkan kandungan N. Kandungan urea dalam ransum B, C dan D masing-masing 10, 20 dan 30 persen dari total N ransum. Keempat ransum percobaan diberikan pada empat ekor anak sapi jantan FH yang berumur sekitar 8 12 bulan dengan kisaran bobot badan 127 162 kg, dalam - percobaan dengan rancangan bujur sangkar latin 4 x 4. - Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggantian N ransum dengan N urea tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi air, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan BK ransum. Konsumsi bahan kering yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 5.66, 5.61, 5.56 dan 5.49 kg/ekor/hari (3.24, 3.24, 3.20 dan 3.29 kg/100 kg BB/hari atau 117.76, 117.13, 116.06 dan 115.56 g/kg BBM*/hari) masing-masing untuk ran- sum A, B, C dan D. Konsumsi ini berada diatas konsumsi yang dikemukakan oleh NRC (1976) dan Neumann dan Snapp (1969). Konsumsi air minum adalah 49.03, 48.84, 47.54 dan 50.13 1/ekor/hari (8.72, 8.68, 8.48 dan 9.03 1/kg KBK/ hari atau 1.012, 0.994, 0.974 dan 1.028 1/kg BBM*/hari) masing-masing untuk ransum A, B, C dan D. Konsumsi air minum ini berada diatas konsumsi yang dikemukakan oleh NAS (1974)...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSubstitusi bungkil kedele dengan urea dan pengaruhnya terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi air, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum anak sapi jantan FHid
dc.titleSubstitusi bungkil kedele dengan urea dan pengaruhnya terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi air, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum anak sapi jantan FHid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record