Show simple item record

dc.contributor.authorKiloes, Adhitya Marendra
dc.date.accessioned2010-05-07T03:27:17Z
dc.date.available2010-05-07T03:27:17Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14754
dc.description.abstractDalam pengembangbiakan kuda laut, kestabilan kualitas air sangat menentukan keberhasilan kegiatan tersebut, karena kuda laut membutuhkankan lingkungan yang stabil untuk bereproduksi. Untuk menstabilkan lingkungan dapat digunakan sistem resirkulasi. Sistem resirkulasi dilengkapi dengan filter biologi. Untuk mengkondisikan filter biologi dapat dilakukan dengan mempercepat penumbuhan bakteri nitrifikasi antara lain dengan menambahkan nutrisi yany dibutuhkan oleh bakteri tersebut. Nutrisi yang diperlukan oleh bakteri tersebut adalah amoniak dan nitrit, antara lain dalam bentuk NH4CI dan NaN02. Apabila sistem resirkulasi berjalan dengan baik maka akan tercapai kestabilan lingkungan seliingga bisa mendukung pemijahan. Penetitian ini bertujuan untilk mengetahui produksi juwana kuda laut yang dipelihara pada sistem resirkulasi dengan penambahan amonium klorida (NH4CI) dan sodium nitrit (NaN02) saat awal pengoperasian sistem. Tingkah laku dan perubahan warna kuda laut serta kualitas air pada sistem resirkulasi tersebut juga dikaji. Sistem resirkulasi yang digunakan sebanyak 2 unit yang terdiri dari wadah pemeliharaan (bak fiber 1,5 ton), filter mekanik (kapas filter), filter biologi (karang mati dan cangkang kerang), dan bak pengendapan (akuarium 100 liter, ditanam rumput laut Eucheuma cotonii). Untuk meningkatkan kerja filter biologi salah satu sistem diberi penambahan amonium klorida (NH4CI) 46 mg/l (69 gl1500 I) dan sodium nitrit (NaN02) 73 mgll (109,5 g/1500 I) pada bak pemeliharaan setiap hari selama 20 hari sebelum induk kuda laut dimasukkan. Sistem yang lain dijalankan selama 20 hari sebelum induk kuda laut dimasukkan tanpa penambahan apapun. lnduk kuda laut dipilih yang berumur 8 bulan dan warna seragam. Padat penebaran induk 20 ekor tiap ton wadah pemeliharaan (30 ekorl wadah). Ukuran induk jantan lebih besar (10,46 * 1,10 g) dari induk betina (9,58 i 1,58 g). Induk jantan dan betina sebelumnya dipelihara dalam wadah yang terpisah untuk mengosongkan perut induk jantan dan mematangkan gonad induk betina. Pemberian pakan ikan rucah cincang dilakukan pada pagi (07.00 WIB) dan sore liari (15.30 WIB) sebanyak 5% dari bobot total induk. Induk kuda laut dipelihara selama 41 liari. Peubali yang diamati adalah jumlah juwana yang dihitung setiap kali ada kelahiran, warna tubuh, dan kualitas air (suhu, salinitas, pH, DO, NH3, NO?, No3 da~i kelimpalian bakteri), dan pertumbuhan rumput laut. Data jumlali juwana dan kualitas air dianalisis dengan statistik non parametrik Kruskal-Wallis. Jumlah total juwana yang dihasilkan adalah 903 dan 931 ekor niasing-~ilasing pada sistem tanpa penambahan dan dengan penambahan NHdCI dan NaNOz. jumlah juwana setiap kelahiran pada kedua sistem adalah sama. Nilai kualitas air (NH3, N02, NO3) untuk pemijahan pada kedua sistem telah layak untuk pemijahan ltuda laut semenjak awal masa pemeliharaan. Pada sistem resirkulasi tanpa dan dengan penambahan NH4CI dan NaN02 nilai NH3, NO2, NO3 masing-masing adalah 0,0065- 0,063 ppm dan 0,012-0,11 ppm, 0,016-0,125 ppm dan 0,032-1,7 ppm, 0,12-O,S3 ppm dan 0,89-2,75 ppm. Penambahan NH4CI dan NaNOz hanya menyebabkan perbedaan kualitas air pada awal pemeliharaan saja. Nilai suhu, salinitas, pH dan DO yang didapat juga masih dalam kisaran yang baik untuk kehidupan kuda laut dan bakteri nitrifikasi. Nilai kualitas air dikatakan stabil karena berada dalam kisaran yang dibolehkan dan perubahannya tidak terlalu besar. Perbedaan warna kuda laut terjadi pada saat masa terakhir pemeliharaan. Warna kuda laut yang dipelihara di sistem resirkulasi dengan penambahan NH4CI dan NaNOz menjadi lebih gelap. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produksi juwana antara kedua sistem adalah sama. Jumlah total juwana pada sistern tanpa dan deligat1 penambahan NH4CI dan NaNOz masing-masing 903 dan 931 ekor. Kualitas air pada kedua sistem juga tidak berbeda, masih dikatakan stabil dan layak untuk pemijahan kuda laut. Dapat disarankan untuk pemijahan kuda laut dalam sistem resirkulasi tidak diperlukan penambahan NH4CI dan NaN02untuk menumbuhkan bakteri nitritikasi.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleProduksi Juwana Kuda Laut (Hippocampus kuda) pada Sistern Resirkulasi Filtrasi dengan Penambahan Amoniak dan Nitrit.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record