Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprehatin
dc.contributor.authorSual, Angel Jennifer
dc.date.accessioned2024-04-26T00:38:35Z
dc.date.available2024-04-26T00:38:35Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147419
dc.description.abstractPerkembangan zaman membuat masyarakat modem yang berada di perkotaan mengalami perubahan gaya hidup salah satunya dalam pola makan. Mengkonsumsi makanan organik telah menjadi tren hampir di berbagai kota di seluruh negara. Selain untuk kesehatan, mengkonsumsi produk organik juga dilakukan masyarakat karena telah sadar akan isu-isu lingkungan seperti pencemaran lingkungan, peduli akan hewan dan ikut mendorong pertanian setempat. Menurut SNI (Standar Nasional Indonesia) dalam rancangan sistem pangan organik menyebutkan bahwa organik adalah istilah pelabelan yang menyatakan bahwa suatu produk telah diproduksi sesuai dengan standar sistem pangan organik dan tersertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Menurut Asosiasi Produsen Organik Indonesia (APOI) pertumbuhan pasar produk organik di Indonesia juga cukup baik. Omset penjualan retail produk organik di Indonesia tumbuh hingga 30 persen dan terus naik 20 persen setiap tahunnya sejak tahun 1990-an. Pada tahun 2001 hingga 2004 penjualan makanan dan minuman organik tumbuh sebesar 81 persen jauh lebih cepat dibandingkan dengan produk makanan dan minuman biasa. Pangan organik seperti beras, buah-buahan dan sayuran yang termasuk dalam makanan pokok hanya dapat ditemukan pada retail- retail modern. Hal ini dikarenakan pangan organik tersebut memiliki standar kualitas tinggi dan mahal. Giant Botani Square merupakan salah satu ritel modern di Bogor yang menjual pangan organik bersertifikat. Sayuran organik merupakan salah satu pangan organik yang banyak beredar dan di gemari oleh masyarakat. Walaupun sayuran organik tergolong pangan organik yang belum lama dikenal luas oleh masyarakat namun peminat sayuran organik khususnya di Bogor cukup besar. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi karakteristik konsumen sayuran organik, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi konsumen terhadap harga sayuran organik Penelitian dilakukan di Giant Botani Square yang terletak di Jl. Pajajaran Bogor, pada bulan September 2011. Responden penelitian adalah pengunjung yang pernah atau sedang mengkonsumsi sayuran organik sebanyak 100 orang dengan teknik convenience sampling. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis logit. Secara umum karakterisitik konsumen sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dengan rentang usia 30 sampai 50 tahun, memiliki tanggungan anak, pendidikan terakhir universitas dengan pendapatan di atas Rp. 3.000.000. Konsumen percaya sayuran organik lebih sehat, aman dan ramah lingkungan dan tahu dampak negatif pestisida. Namun, mengkonsumsi sayuran organik kurang dari 5 kali sebulan secara tidak rutin karena menganggap harga sayuran organik mahal. Sebagian besar konsumen juga beranggapan bahwa kemasan, label dan sertifikat sayuran organik itu penting. Sumber informasi sebagian besar masih bersumber dari lingkungan teman dan keluarga. Berdasarkan hasil tersebut…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studiesid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleAnalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembelian Sayuran organik di Giant Botani Square Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordOrganic vegetableid
dc.subject.keywordAnalyst logitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record