| dc.description.abstract | Di Indonesia, tanaman kacang tanah mempunyai prospek yang baik. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah adalah dengan cara meningkatkan efisiensi penanganan pasca panen kacang tanah. Usaha ini sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah yang menitikberatkan perkem- bangan industri pada sektor pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) membuat prototipe alat pengupas kacang tanah yang digerakkan dengan tenaga manusia, 2) menentukan tipe sudu pengupas dari 3 alternatif tipe yang dirancang, dan 3) menentukan jarak antara (clearance) silinder dan saringan pengupas yang optimal. Pende- katan rancangan alat berdasarkan pada sifat fisik kulit dan biji kacang tanah serta proses pengupasan kulit kacang ta- nah secara tradisional.
Berdasarkan fungsinya, alat tersusun atas 5 komponen yaitu silinder pengupas, pengumpan polong, saringan pengupas, kerangka penunjang, dan sistem transmisi tenaga. Sedangkan berdasarkan strukturnya, alat tersusun atas 6 komponen yaitu konstruksi corong pengumpan, pengumpan polong, silinder pengupas, saringan pengupas, kerangka penunjang, dan sistem transmisi tenaga.
Dengan kapasitas rancangan sebesar 250 kg polong/jam atau sekitar 175 kg biji/jam, alat pengupas memerlukan tenaga penggerak sebesar 64 Watt sehingga mampu dijalankan dengan menggunakan tenaga manusia.
Mekanisme proses pengupasan kulit terjadi sebagai berikut. Silinder pengupas yang dilengkapi dengan sudu pengupas berputar pada porosnya, membentur polong yang terdapat di antara silinder dan saringan pengupas sehingga kulit polong terkupas sebagai akibat benturan antara polong dengan saringan pengupas dan adanya gesekan serta tekanan antara polong satu dengan yang lainnya. Selama proses pengupasan, polong diumpankan secara periodik oleh sudu kipas pengumpan…dst | id |
