| dc.description.abstract | Makin meningkatnya jumlah penduduk, terutama di pulau Jawa, membawa akibat meningkatnya jumlah kebutuhan pangan dan juga kebutuhan akan lahan pertanian, sehingga lahan yang secara topografis kurang layak, mulai banyak diusahakan. Hal demikian ditunjang dengan tingkat kesadaran petani untuk mengelola usaha tani dengan memperhatikan pengawetan tanah- nya masih kurang, sehingga timbul kerusakan-kerusakan pada daerah aliran sungai yang ditandai dengan meningkatnya laju sedimentasi dan fluktuasi debit air sungai yang besar.
Penelitian ini bertujuan untuk menduga besar erosi dan sedimentasi di DAS Samin serta membuat model hubungan mate- matik berdasarkan data dari tiga sub DAS yang diamati, yaitu Dumpul, Goseng dan Tapan. Data-data diambil dari tahun 1976 sampai dengan 1982. Selain itu juga dilihat bogaimana kecenderungan erosi dari tahun ke tahun dan perkiraan besar erosi untuk tahun 1990 dan tahun 2000.
Hasil pendugaan erosi dan analisis sedimen terangkut untuk sub DAS Dumpul dari tahun 1976 1982 (ton/he/tahun) adalah 40.509 dan 2.033, 41.968 dan 1.111, 70.058 dan 43.571, 51.340 dan 12.902, 55.539 dan 13.152, 74.437 dan 13.152 ser- ta 44.708 dan 14.676.
Untuk sub DAS Goseng, hasil pendugaan erosi dari tahun 1976-1982 (ton/ha/tahun) berturut-turut adalah: 209.106, 156.085, 315.006, 302.389, 235.900, 293.599 dan 173.948. Sedangkan hasil analisis sedimen terangkut (dalam ton/ha/te- hun) berturut-turut adalah 44.575, 56.106, 40.424, 43.293, 44.669, 49.357 dan 61.518.
Pendugaan erosi untuk sub DAS Tapan dari tahun 1976 1982 (ton/ha/tahun) berturut-turut adalah 1524.370, 1078.231, 1420.001, 1740.457, 1232.579, 1749.277 dan 2116.772. Sedang- kan hasil analisis sedinen terangkut (ton/ha/tahun) bertu- rut-turut adalah 26.165, 20.822, 19.151, 24.431, 13.931, 29. 076, dan 83.258…dst | id |