Konsumsi Bahan Kering, Energi Dan Protein Kasar Sapi Fries Holland Laktasi Asal Amerika Serikat
Abstract
Penelitian ini telah dilakukan di Kecamatan Tengaran Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah pada 354 ekor sapi perah laktasi Fries Holland asal Amerika Serikat dengan bobot bacan 495.81± 52.55 kg dan produksi susu 14.06 3.49 kg per hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah patokan NRC (1978) dapat diterapkan pada sapi perah laktasi asal Amerika Serikat dalam kondisi pemeliharaan setempat. Ransum yang digunakan berupa ransum komplit (complete feed) dengan energi (TDN) 68.80% dan protein kasar (PK) 15.60%. Ransum ini merupakan pakan harian yang digunakan untuk sapi laktasi di daerah tersebut.
Telah dilakukan analisis korelasi untuk menduga taraf pemberian bahan kering (BK), energi (TDN) dan protein kasar (PK) berdasarkan data konsumsi ransum, produksi susu dan bobot badan dugaan sapi percobaan dengan menggunakan model persamaan regresi sebagai berikut: 1) Ye (bobot/500)0.75 PK; Xp ae X1 = + = ae (xe); Ye = +0.326 (susu) dan Yp TDN; Xe = ap (xp); 3.72 = 0.432 (bobot/500) +0.087 (susu),2). YP = ae X2; Ye produksi d.su dan şusu (bobot) = (bobot) 0.75. TDN; X1 = + a ap X2; Ypar P ap X1 Yo x2 adalah produksi susu dan e ; x2 adalah = PK; X1 3). Y (B)P(S); B bobot dan S adalah produksi susu. = = a
Hasil analisis korelasi memperlihatkan taraf pemberian energi (TDN), protein kasar (PK) dan bahan kering (BK) dapat dinyatakan sebagai berikut (P<.01):
1). TDN = 1.145(3.72(bobot/500)0.75 + 0.326 (susu)) dan
PK = .285(0.432(bobot/500)0.75 + 0.087 (susu)), 2).
TDN = 0.076 (bobot) 0.75 + 0.113 (susu) dan PK = 0.017
(bobot)0.75 + 0.026 (susu), 3) BK = 0.0590 (bobot) 0.782 (susu)0.221
Uni Dari perbandingan dengan patokan NRC tingkat sapi percobaan membutuhkan masukan TDN dan PK yang lebih tinggi, sedangkan pemberian BK boleh dikatakan sama.