Keseimbangan kalsium dan fosfor pada kerbau (Bubalus bubalis) betina dengan ransum basal jerami padi yang diberi pelengkap mineral dari semen (Indocement)
View/ Open
Date
1985Author
Noor, Fachruddin
Parakkasi, Aminuddin
Pnggabean, Thamrin
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Komplek Ruminansia Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor selama lima bulan, mulai bu- lan September 1984 sampai bulan Januari 1985. Ternak yang digunakan adalah 16 ekor kerbau rawa betina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan keseimbangan kalsium dan fosfor semen pada kerbau dengan ransum basal jerami padi.
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari empat per- lakuan dan empat ulangan. Pertambahan bobot hidup dihitung dengan Persamaan Regresi, dan dianalisa dengan Analisa Va- rian. Keempat perlakuan tersebut masing-masing A (kontrol): 60 gram CaCO3 + 30 gram garam dapur, perlakuan B: 60 gram CaCO3 + 60 gram campuran mineral, perlakuan C: 30 gram ga- ram dapur 100 gram semen, dan perlakuan D: 30 gram garam dapur+ 200 gram semen. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan
pertambahan bobot hidup, konsumsi bahan kering ransum dan air minum per bobot hidup metabolis pada keempat perlakuan (P0.05). Pertambahan bobot hidup tertinggi pada perlaku- an C, dan terendah pada perlakuan D. Keempat perlakuan ter sebut tidak menunjukan adanya perbedaan pada kadar kalsium dan fosfor plasma darah. Pada perlakuan D, pH cairan rumen nya sangat nyata lebih tinggi dari perlakuan A dan B, dan nyata lebih tinggidari perlakuan C. Perlakuan C, pH cairan rumennya sangat nyata lebih tinggi dari pada perlakuan A, dan perlakuan B nyata lebih tinggi dari perlakuan A.
Kalsium yang keluar melalui feses terbanyak pada per- lakuan D dibanding perlakuan yang lain (P7 0.05). Adapun
yang keluar melalui feses tidak berbeda nyata antara keem- pat perlakuan, sedangkan yang keluar melalui urin antara
yang keluar melaui urin tertinggi juga pada perlakuan D, tapi dibanding perlakuan B tidak berbeda nyata. Fosfor perlakuan B, C dan D tidak berbeda nyata jumlahnya, tapi perlakuan C dan D nyata lebih banyak dibanding perlakuan A. Perlakuan B, C dan D tidak menunjukan perbedaan pada pH urinnya (P0.05), sedangkan perlakuan D nyata lebih tinggi
dari pada perlakuan A. Neraca kalsium perlakuan D nyata lebih tinggi dari pa- da perlakuan yang lain, dan antara perlakuan A, B dan C ti- dak berbeda nyata. Neraca kalsium pada perlakuan A, B, C dan D masing-masing: 9.33, 8.94, 14.72 dan 37.05 gram per ekor per hari. Persentase kalsium yang keluar melalui urin...