Potensi bungkil jarak (Ricinus communis Linn) sebagai bahan makanan ternak ruminansia
Abstract
Bungkil Jarak (Ricinus communis Linn.) adalah hasil
ikutan pengolahan minyak jarak. Mengandung kadar protein
sekitar 40% yang defisien akan asam amino methionin dan
lysine. Selain itu bungkil jarak mengandung racun ricine yang membatasi penggunaannya sebagai makanan ternak.
Penelitian ini bertujuan menguji potensi bungkil jarak sebagai bahan makanan ternak ruminansia.
Pengujian dilakukan secara in vitro, in vivo dan in Sacco. Dalam penelitian in vitro disusun ransum dengan kadar TDN 67% atau lebih dan PK 15% dengan kandungan bungkil jarak dalam bahan kering (BK) ransum 0,5,10,15,20, 25%. Variabel yang diamati adalah Koefesien Cerna Bahan Kering (KCBK), Koefesien Cerna Bahan Organik (КСВО), produksi Asam Lemak Terbang (VFA) dan produksi Amonia (NH3). Rancangan yang digunakan Rancangan Kelompok dengan cairan rumen sebagai ulangan.
Penggunaan bungkil jarak yang terus meningkat sampai 25% tidak mengubah kecernaan bahan kering dan bahan organik, juga tidak mengubah fermentabilitas ransun menjadi VFA. Namun tampak jelas protein kasar bungkil jarak sulit didegradasi oleh mikroba rumen. Hal ini tercerminkan dari produksi amonia yang terus menurun secara linier (P < 0.05) , seperti dalam persamaan berikut ini Y 4.82 0.0594 X (r = 8.7158) .
Pada percobaan in vivo dipelajari selera makan ternak sapi dalam jangka pendek terhadap bungkil jarak (BJ) yang dikombinasikan dengan dedak padi (DP) dalam ransum dengan perbandingan A=100%DP+0%BJ, B = 80% * DP + 20% * BJ C= 60%DP+40%BJ, D = 40% * DP + 60% * BJ , E=20%DP+80%BJ, F = Q% * DP + 100% * BJ . Ternyata peningkatan bungkil jarak dalam ransum menurunkan konsumsi bahan kering mengikuti persamaan Y 0.0001045 X + 0.0213 X 0.7132 (r = 0.9889) , namun penurunan tersebut lebih baik eksponensial berikut : dinyatakan dengan persamaan BK = 3 -0.01.13 Tampak dari...