Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryahadi
dc.contributor.advisorEvvyernir, Dwierra
dc.contributor.authorSuharno, Bambang
dc.date.accessioned2024-04-19T07:26:59Z
dc.date.available2024-04-19T07:26:59Z
dc.date.issued1990
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146503
dc.description.abstractMineral merupakan salah satu bagian dari zat-zat nutrisi makanan yang penting bagi ternak. Dalam hubungannya dengan permasalahan makanan ternak ruminansia, khususnya makanan penguat, mineral merupakan salah satu zat yang penting untuk diperhatikan. Sebagaimana diketahui bahwa mineral memiliki peranan pada makhluk hidup termasuk ternak. Sampai saat ini kebutuhan ternak akan mineral masih diharapkan pada bahan-bahan makanan yang digunakan sebagai penyusun ransum ternak. Padahal kandungan bahan akan mineral tidak semuanya dapat dimanfaatkan oleh ternak. Untuk itu perlu adanya upaya lain dalam rangka menanggulangi adanya defisiensi mineral pada ternak, yaitu dengan melakukan suplementasi pada ransumnya. Pada penelitian ini dilakukan suplementasi mineral ke dalam makanan penguat. Dengan tiga macan perlakuan, yaitu makanan penguat tanpa suplementasi sebagai perlakuan pertama (0% suplementasi), makanan penguat dengan suplementasi mineral sebagai perlakuan kedua (100% suplementasi) dan ketiga makanan penguat dengan suplementasi mineral (200% suplementasi). Perlakuan suplementasi ini didasarkan pada tabel yang dikeluarkan oleh National Research Council (NRC) (1976). Ternak yang digunakan adalah anak sapi jantan Fries Holland dengan dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari tiga ekor ternak. Dari hasil yang didapat, ternak yang ada tidak memperlihatkan adanya gejala defisiensi mineral secara jelas. Pengaruh dari perlakuan yang nyata diperlihatkan pada pertambahan bobot badan ternak per hari (P<.05) dan koefisien cerna protein kasar dan serat kasar (P<.10). Sedangkan untuk parameter yang lain tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang nyata, walaupun hasil yang diperoleh setelah dikorelasikan antar peubah menunjukkan adanya perbedaan yang nyata atau memiliki korelasi yang kuat. Pada analisis mineral dari bulu ekor terdapat pengaruh yang nyata dari mineral Ca setelah dikorelasikan dengan mineral Ca yang diperoleh dari plasma darah (r 0.68; = analisis P<.05). Dengan demikian besar kemungkinan...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh suplementasi mineral terhadap kadar mineral plasma darah, bulu ekor, kecernaan zatid
dc.subject.ddczat makanan dan pertambahan bobot badan anak sapi jantan Fries Hollandid
dc.titlePengaruh suplementasi mineral terhadap kadar mineral plasma darah, bulu ekor, kecernaan zat-zat makanan dan pertambahan bobot badan anak sapi jantan Fries Hollandid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record