Koefisien cerna bahan kering dan bahan organik ransum yang mengandung "Wastelage" batang rumput gajah pada sapi peranakan FH
View/ Open
Date
1991Author
Subandi
Sofyan, Lily Amalia
Sigit, Nur Aeni
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah ternak dan tanaman yang tidak dimanfaatkan da- pat menjadi sumber polusi lingkungan. Fermentasi limbah tanaman dengan kotoran ternak merupakan salah satu alter- natif untuk mengurangi pencemaran. Penggunaan kembali ko- toran sapi adalah mungkin serta praktis dengan terlebih dahulu mengubahnya menjadi silase. Silase yang dihasilkan memungkinkan untuk menggunakan semua kotoran dari feedlot.
Penelitian ini dilakukan di kandang sapi perah, Juru- san Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama dua bulan dari awal November 1988 sampai dengan akhir Desember 1988.
Enam belas anak sapi jantan berumur kira-kira 4- 5 bulan dengan bobot badan awal berkisar 80.5 ± 8.88 kg, digunakan dalam penelitian. Ransum terdiri dari konsen- trat dan "Wastelage" dengan perbandingan 70: 30. Empat macam perlakuan yang diberikan terdiri atas A konsentrat + "wastelage 0" (silase batang rumput gajah), B= konsen. trat + "wastelage 2" (kotoran 2/10 batang rumput gajah), C konsentrat + "wastelage 4" (kotoran 4/10 batang rumput gajah) dan D konsentrat + "wastelage 6" (kotoran 6/10 batang rumput gajah). Penelitian dilaksanakan dalam Ran- cangan Acak Kelompok, kelompok sebagai ulangan dan sebagai perlakuan. ransum
Penggunaan kotoran ternak dalam pembuatan "wastelage" tidak mengubah konsumsi bahan kering maupun bahan organik, tetapi kandungan protein kasar, abu dan lemak kasar "was- telage" meningkat masing-masing sebesar 80.38 ± 13.50, 39.87 16.86 dan 32.74 21.07 persen unit, sedangkan ka- dar serat kasar menurun sebesar 8.43 + 4.99 persen unit. Konsumsi bahan kering dan bahan organik untuk perlakuan A, B, C, D masing-masing adalah 2.44, 2.54, 2.75, 2.85 kg/ ekor/hari dan 2.26, 2.34, 2.52, 2.60 kg/ekor/hari.
Komposisi ransum yang dikonsumsi sebagian besar masih berupa konsentrat, sedangkan "wastelage" hanya dikonsumsi sekitar 25 persen.
Disamping itu pembuatan "wastelage" dari kotoran sapi perah tidak mempengaruhi koefisien cerna bahan kering dan...