Pendugaan kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia potong berdasarkan sumberdaya lahan di Propinsi Jawa Barat
View/ Open
Date
1985Author
Prasetyastuti, Tri Endah
Soewardi, Bedjo
Kismono, Ignatius
Metadata
Show full item recordAbstract
Sampai saat ini penyebaran populasi ternak di Indo- nesia belum merata. Ada daerah yang sudah jenuh ternak, tetapi masih ada daerah-daerah yang praktis kosong ter- nak.
Salah satu daerah yang menarik untuk ditinjau dan dikaji lebih lanjut adalah Propinsi Jawa Barat. Selama ini terdapat isyu atau pandangan bahwa Propinsi Jawa Barat telah mengalami kejenuhan populasi ternak. Disam- ping itu Jawa Barat merupakan daerah-daerah dengan pusat- pusat konsumen yang sangat kuat, seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, dan lain lain. Sedang Populasi ternak di Jawa Barat ternyata masih rendah dan masih mendatangkan ternak dari luar.
Dengan menggunakan data sekunder dari Biro Pusat Statistik dan Kantor-Kantor/Dinas yang berkaitan dan dianalisa dengan metode "Pemetaan Potensi Wilayah", disu- sunlah kajian ini. Proposisi-proposisi yang digunakan adalah : ternak ruminansia potong terdiri dari sapi potong, kerbau, kambing dan domba. Luas lahan garapan, padang rumput dan rawa merupakan proksi dari ketersediaan hujauan pakan, populasi ternak sebagai proksi dari populasi nyata pada tahun tertentu dan jumlah kepala ke- luarga (KK) petani ternak sebagai proksi dari tenaga kerja pemelihara. Kapasitas tampung dari lahan garapan, padang rumput dan rawa masing-masing adalah 0.8 ST/Ha, 0.5 ST/Ha dan 2 ST/Ha. Sedang untuk KK mempunyai nilai baku 3 ST/KK.
Potensi wilayah penyebaran dan pengembangan peter- nakan merupakan kemampuan wilayah yang bersangkutan untuk menampung tambahan populasi ternak ruminansia, terutama ruminansia potong. Hasil analisa awal Pelita IV pada tingkat kabupaten menunjukkan, bahwa pada umumnya nilai KPPTRP Efektif tiap kabupaten di dapat dari KPPTRP berdasarkan sumberdaya lahan dan belum melebihi kapasitas tampung maksimum kabupaten yang bersangkutan. Nilai KPPTRP Efektif tingkat kabupaten seluruh Propinsi Jawa Barat menunjukkan angka yang tinggi, yaitu sebesar 1 154 441 ST.
Urutan tingkatan wilayah pengembangan peternakan tingkat kabupaten dapat dikelompokkan menjadi tingkatan sangat tinggi (1 kabupaten), tingkatan tinggi (8 kabupaten), tingkatan sedang (7 kabupaten) dan tingkatan rendah (4 kabupaten)…dst