Show simple item record

dc.contributor.advisorSembiring, E Namaken
dc.contributor.authorPratomo, Bristoph Herdian
dc.date.accessioned2024-04-03T01:26:31Z
dc.date.available2024-04-03T01:26:31Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144869
dc.description.abstractPeningkatan produksi padi untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat sangat dibutuhkan. Semakin berkurangnya lahan sawah akibat peralihan fungsi lahan juga menuntut dilakukannya perbaikan metode atau teknik budidaya tanaman padi yang digunakan. Penggunaan alat dan mesin budidaya pertanian merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan produksi padi pada lahan sawah yang diolah. Pengolahan tanah merupakan kegiatan persiapan lahan sawah yang penting dalam budidaya tanaman padi agar kondisi tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penelitian yang dilakukan bertujuan menentukan metode yang optimum dari berbagai metode pengolahan tanah sawah yang diamati. Pengamatan yang dilakukan antara lain pada proses pengolahan tanah yang meliputi kegiatan pembajakan dan pelumpuran, serta mengevaluasi hasil pengolahan tanah pada pembajakan dan pelumpuran dengan sumber tenaga dua ekor sapi dan dengan tenaga mekanis dari traktor tangan serta pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman padi. Dari hasil pengamatan kegiatan pembajakan diketahui bahwa kapasitas lapang efektif terbesar adalah dengan menggunakan traktor tangan, yaitu sebesar 0.063 ha/jam, sedangkan dengan menggunakan sapi sebesar 0.046 ha/jam. Efisiensi pengolahan tanah untuk kegiatan pembajakan sebesar 84.46% dan 165.26% untuk penggunaan tenaga traktor dan tenaga sapi. Pada kegiatan pelumpuran diperoleh rata- rata kapasitas lapang efektif sebesar 0.144 ha/jam, 0.042 ha/jam, dan 0.050 ha/jam untuk traktor tangan dengan pembajakan, traktor tangan tanpa pembajakan, dan menggunakan tenaga sapi. Penggunaan gelebeg sebagai implemen dalam kegiatan pelumpuran menunjukkan hasil yang lebih baik daripada menggunakan garu sisir dan cangkul. Sedangkan waktu total yang diperoleh dari kegiatan pengolahan tanah menggunakan tenaga manusia 589.10162 jam/ha, untuk traktor tangan dengan adanya pembajakan 22.779 jam/ha, untuk traktor tangan tanpa adanya pembajakan 23.923 jam/ha, dan untuk pengolahan tanah dengan tenaga sapi 42.194 jam/ha. Indeks Pelumpuran (IP) dan Indeks Kelunakan (IK) terbesar diperoleh pada kegiatan pelumpuran menggunakan traktor tangan dengan adanya pembajakan terlebih dahulu, yaitu 89.7133% untuk IP, dan 90.375% untuk IK. Pertumbuhan tanaman padi yang paling baik dari semua perlakuan yang telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu pada petakan dengan metode pengolahan tanah dengan menggunakan traktor tangan tanpa adanya pembajakan terlebih dahulu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Technologyid
dc.subject.ddcMechanical and Biosystem Engineeringid
dc.subject.ddcSigiid
dc.subject.ddcSulawesiTengahid
dc.titleEvaluasi Kinerja Pengolahan Tanah Sawah di Desa Kalawara, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPelumpuranid
dc.subject.keywordPengolahan Tanahid
dc.subject.keywordKapasitas Lapangid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record