dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di Komplek Baranangsiang, Bogor. Dimulai tanggal 13 September sampai dengan 28 Oktober 1984. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsum- si energi dan protein ayam kampung umur 2 - 8 Minggu.
Ayam yang digunakan adalah anak ayam kampung umur rata- rata 2 minggu sebanyak 44 ekor. Anak ayam diperoleh dengan membeli langsung kepada masyarakat disekitar Cilibende dan hasil penetasan sendiri. Kandang yang digunakan adalah kandang kawat sebanyak 8 buah. Ukuran tiap kandang yaitu 1 x 1 x 0.5 m.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan yaitu K, KD-10, KD-20 dan KD-30 dengan dua ulangan.
Substitusi ransum komersial dengan dedak halus sampai taraf 30% tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering ransum dan konsumsi energi, tetapi berpengaruh nyata (P/ 0.05) terhadap konsumsi protein. Sedangkan terhadap koefisien metabolik, energi metabolik dan protein metabolic berbeda sangat nyata (P/ 0.01).
Konsumsi bahan kering ransum dan energi yang tertinggi adalah ransum kontrol sebesar 32.22 gram dan 140.70 kkal. Konsumsi protein ransum kontrol 16.69% (7.41 VS 6.35 gram) dan KD-10 11.97% (7.41 VS 6.35 gram) lebih tinggi dari KD-30. Koefisien metabolik, energi metabolik dan protein metabolik yang paling tinggi adalah ransum kontrol berturut-turut diikuti oleh substitusi dedak 10, 20 dan 30%. Substitusi dedak halus menurunkan koefisien metabolik berturut-turut di- bandingkan dengan kontrol sebesar 10.26% (75.88 38 VS 66.62%), 24.64% (76.88 VS 52.24%) dan 32.27% (76.88 VS 44.61%), se- dangkan pada persentase energi metabolik 8.52% (81.86 VS 73.24%), 23.40% (81.86 VS 58.46%) dan 34.06% (81.86 VS 47.80%) serta persentase protein metabolik 17.16% (68.66 VS 51.50%), 37.01% (68.66 VS 31.65%) dan 52.20% (68.66 VS 16.46%) atau penggantian sampai dengan 30% dedak halus menurunkan persentase koefisien metabolik 41.97% (76.88 VS 44.61%) dan energi metabolik 41.615 (81.86 VS 47.80%) serta protein metabolik 76.03% (68.66 VS 16.46%).
Walaupun ketersediaan energi dan protein menurun tetapi penampilan ayam kampung tetap sama. Ini membuktikan bahwa kebutuhan energi dan protein ayam kampung lebih rendah dari ayam pedaging…. | id |