| dc.description.abstract | PT. KIF, produsen sekaligus eksportir rattan furniture, termasuk salah satu bentuk usaha yang berbasis agribisnis di Indonesia, yaitu merupakan sinergi antara pertanian, agroindustri dan jasa pendukung lainnya. Rotan sebagai bahan baku utama rattan furniture termasuk produk hasil hutan non kayu yang sangat potensial setelah produk kayu dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari produk olahan rotan yang memiliki nilai tambah dan potensi ekspor yang sangat besar. Di sisi lain produk-produk olahan rotan Indonesia, termasuk produk olahan rotan PT. KIF, banyak diminati oleh konsumen luar negeri. Hal yang menarik lainnya yaitu PT. KIF sebagai bagian dari industri berbahan baku rotan ini tidak memerlukan teknologi yang rumit dan mempunyai kandungan lokal (local content) yang sangat tinggi sehingga tidak terlalu tergantung pada impor bahan baku rotan.
Dewasa ini salah satu isu bisnis utama yang dihadapi oleh suatu perusahaan, termasuk PT. KIF sebagai perusahaan pengolah rotan, adalah manajemen persediaan. Salah satunya mencakup bagaimana melakukan pengadaan dan pengendalian akan bahan baku. Pada umumnya pengadaaan persediaan bahan baku akan membutuhkan biaya yang besar. Penerapan manajemen persediaan bahan baku secara efisien dan efektif berarti bahwa persediaan bahan baku ini tidak boleh berlebihan ataupun terlalu sedikit karena akan merugikan perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mempelajari sistem pengadaan bahan baku dan kebijakan yang dilakukan perusahaan dalam pengendalian persediaan bahan baku, (2) menganalisis pengendalian persediaan bahan baku oleh perusahaan yang optimum, dan (3) memberikan model alternatif pengendalian persediaan bahan baku bagi perusahaan sehingga dapat meminimumkan biaya persediaan bahan baku.
Penelitian ini dilakukan di PT. KIF Kudus, Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. ..dst | id |
