Show simple item record

dc.contributor.authorSeptiani, Riana
dc.date.accessioned2010-05-07T00:46:43Z
dc.date.available2010-05-07T00:46:43Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14360
dc.description.abstractKomoditi buah-buahan merupakan komoditi strategis yang dapat dikembangkan sebagai komoditi unggulan sektor pertanian dengan perannya dalam memenuhi kebutuhan pangan dan kontribusi terhadap PDB subsektor hortikultura. Namun disisi lain, kebutuhan produk buah-buahan dalam negeri masih banyak dipenuhi oleh produk impor. Kondisi ini menjadikan produk hortikultura dalam negeri harus diarahkan untuk menjadi produk yang mampu mensubstitusi impor dengan dengan mengupayakan peningkatan daya saing produk hortikultura khususnya buah-buahan terkait dengan produktivitas, mutu, performan dan efisiensi produksi. Departemen Pertanian melalui Badan Litbang melaksanakan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (PRIMA TANI) untuk mewujudkan peningkatan produktivitas, produksi dan daya saing produk pertanian termasuk di dalamnya produk hortikultura. Salah satu lokasi kegiatan Prima Tani adalah di Kabupaten Banjarnegara dengan komoditi yang dikembangkan adalah produk hortikultura jambu biji. Dimana unit usaha pengolahan jambu biji menjadi produk unggulan dalam kegiatan Prima Tani di Kabupaten Banjarnegara. Unit usaha pengolahan jambu biji ini berproduksi dengan memanfaatkan jambu biji grade B, namun hingga saat ini kegiatan produksi tersebut belum dilakukan secara optimal dan kontinu. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis kelayakan usaha pengolahan jambu biji merah dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial lingkungan; (2) menganalisis kelayakan finansial usaha pengolahan jambu biji merah; (3) menganalisis sensitivitas usaha pengolahan jambu biji merah; serta (4) menganalisis kombinasi tingkat produksi optimal puree dan sari buah jambu biji. Penelitian dilakukan di Gapoktan KUAT (Kelompok Usaha Agribisnis Terpadu) yang berlokasi di Desa Kaliwungu. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk menganalisis kelayakan finansial pengolahan jambu biji berdasarkan kriteria kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan payback period serta dilakukan analisis switching value. Selain itu untuk mengetahui tingkat produksi dan alokasi sumber daya optimal digunakan program linier yang diolah menggunakan program LINDO (Linear Interactive and Discrete Optimizer). Berdasarkan analisis aspek pasar, sebagai usaha satu-satunya di Kabupaten Banjarnegara bahkan di Karesidenan Banyumas, usaha pengolahan jambu biji memiliki peluang pengembangan usaha dimana masyarakat Kabupaten Banjarnegara maupun Karesidenan Banyumas dapat menjadi target pasar bagi produk olahan jambu biji yaitu puree dan sari buah. Sehingga usaha pengolahan iii jambu biji ini layak untuk dijalankan dilihat dari aspek pasar. Dari analisis aspek teknis, pemilihan lokasi pengolahan yang berada di sentra budidaya jambu biji mendukung kelancaran proses produksi. Teknologi pengolahan dapat digunakan dengan mudah oleh pihak Gapoktan KUAT melalui bimbingan teknis dan arahan dari BPTP Jawa Tengah dan BB Litbang Pertanian. Secara teknis pelaksanaan proses produksi tidak menghadapi masalah, sehingga unit usaha pengolahan jambu biji Gapoktan KUAT layak untuk dijalankan. Berdasarkan analisis aspek manajemen, usaha pengolahan yang pelaksanaan kegiatan produksinya berada dibawah tanggung jawab Gapoktan KUAT telah layak untuk dilaksanakan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pembagian kerja yang jelas pada Gapoktan KUAT antara penanggungjawab unit pengolahan jambu biji dengan tenaga kerja pengolahan. Sedangkan dilihat dari aspek sosial dan lingkungan, unit usaha pengolahan jambu biji ini juga layak untuk dijalankan. Usaha pengolahan ini tidak memberikan dampak buruk bagi keseimbangan lingkungan sekitar serta ikut meningkatkan pendapatan petani jambu biji di Desa Kaliwungu dan membuka kesempatan kerja bagi pemuda Desa Kaliwungu. Hasil analisis aspek finansial untuk kedua skenario menunjukkan bahwa usaha pengolahan jambu ini layak untuk dilaksanakan. Pada skenario I diperoleh nilai NPV selama 10 tahun sebesar Rp 590.245.001,64. Untuk kriteria IRR dan Net B/C adalah tak terhingga sedangkan nilai payback period tidak dapat dihitung. Hal ini dikarenakan nilai Present Value (PV) yang dihasilkan selalu positif, yang berarti usaha pengolahan ini sangat layak untuk dijalankan. Pada skenario II diperoleh nilai NPV, IRR, net B/C, dan PP sebesar Rp 434.181.938,32; 45 persen; 4,20; dan pengembalian biaya investasi selama 5 tahun 7 hari. Hal ini berarti ada atau tidaknya bantuan investasi dari pemerintah, usaha pengolahan jambu biji masih layak untuk dijalankan. Hasil analisis switching value dilakukan dengan tiga variabel yaitu jumlah produksi puree dan sari buah, biaya bahan baku jambu biji, dan tingkat harga output puree dan sari buah. Pada skenario I dan II usaha masih layak dijalankan jika produksi turun maksimal sebesar 22,2666040506 persen dan 16,379227744 persen, harga bahan baku naik maksimal sebesar 38,854570793 persen dan 21,230039276 persen, dan harga puree dan sari buah turun maksimal sebesar 22,2666040506 persen dan 16,379227744 persen. Dari kedua skenario, perubahan volume produksi dan harga jual produk puree dan sari buah merupakan variabel yang lebih sensitif terhadap tingkat kelayakan usaha. Hasil analisis optimalisasi produksi puree dan sari buah, dengan kendala bahan baku, bahan tambahan, jam kerja mesin, jam tenaga kerja, dan permintaan minimum menunjukkan bahwa kombinasi produksi aktual telah mendekati produksi optimal. Pada kondisi aktual jumlah produksi puree dan sari buah adalah sebesar 5.720 dan 64.050, sedangkan untuk kondisi optimal adalah sebesar 5.720 dan 64.060. Kondisi ini menunjukkan bahwa usaha pengolahan jambu biji telah berproduksi secara optimal pada skala usaha yang dijalankan. Terdapat nilai dual price pada sumberdaya gula pasir dan botol puree sebesar 7,692 dan 2.931,29 yang menunjukkan perubahan akan terjadi pada nilai fungsi tujuan bila nilai ruas kanan kendala sumberdaya ini berubah satu satuan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis kelayakan usaha dan optimalisasi produksi pengolahan jambu biji (psidium guajava l), (kasus gapoktan KUAT, Desa Kaliwungu, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record