Show simple item record

dc.contributor.advisorAssik, Abu Naim
dc.contributor.advisorSalamah, Ella
dc.contributor.advisorFawzya, Yusro Nuri
dc.contributor.authorYulnetri, Firna
dc.date.accessioned2024-03-26T04:34:16Z
dc.date.available2024-03-26T04:34:16Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143542
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai November 1993 di laboratorium Sub Balai Penelitian Perikanan Laut, Slipi, Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan surimi nila merah dan layang terhadap sifat fisika, kimia, mikrobiologi dan organoleptik dari mie kering yang dihasilkan. Surimi adalah istilah dari bahasa Jepang untuk produk yang berasal dari daging ikan yang sudah dipisahkan dari tulang dan duri, dicuci beberapa kali dengan air dingin, diendapkan, dipres, dikemas dan kemudian dibekukan. Surimi yang digunakan dalam pembuatan mie kering bertujuan untuk menambah kandungan gizi (khususnya protein) yang terdapat pada mie ker- ing, karena kandungan gizi yang paling dominan pada mie adalah karbo- hidrat. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok dengan satu factor yaitu jenis ikan (A) yang terdiri dari ikan nila merah (A1) dan ikan laying (A2), dan yang diblok adalah penyimpanan yang terdiri dari 0 minggu, 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu dan 8 minggu. Analisa terhadap surimi meliputi kadar protein, lemak, dan abu yang dilakukan pada awal dan akhir penyimpanan, sedangkan analisa kadar air, TVB, pH, "folding test" (uji liapt) dan TPC dilakukan setiap 2 minggu sekali. Analisa terhadap mie kering meliputi kadar protein, lemak, abu dan karbohi- drat dilakukan pada awal dan akhir, sedangkan analisa kadar air, a, TBA dan organoleptik (uji rupa, warna, bau, rasa dan tekstur) dilakukan setiap 2 minggu sekali. Surimi yang digunakan sebagai bahan suplementasi dalam pembuatan mie kering baik surimi nila merah maupun layang dapat meningkatkan kan- dungan protein mie kering yang dihasilkan, yaitu 11,63% 11,93% untuk mie kering dengan tambahan surimi nila merah dan 11,50% 11,86% untuk mie layang. Nilai protein mie kering yang diperoleh pada penelitian telah dapat memenuhi syarat mutu I mie kering yaitu minimal 11% (SNI 01-2974- 1992). Berdasarkan analisis ragam, lama penyimpanan mempengaruhi kadar air pH, TVB, "folding test" (uji lipat) dan TPC surimi serta TBA mie kering, tapi tidak mempengaruhi a, rupa, warna, bau, rasa dan tekstur mie kering yang dihasilkan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh lama penyimpanan surimi nila merah dan layang terhadap mutu mie keringid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record