Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryahadi
dc.contributor.advisorToharmat, Toto
dc.contributor.authorAbriyanti, Rini
dc.date.accessioned2024-03-25T05:49:39Z
dc.date.available2024-03-25T05:49:39Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143261
dc.description.abstractEfisiensi pemanfaatan pakan dan aktivitas mikroba rumen dipengaruhi antara lain oleh komponen nitrogen yang dipergunakan. Ternak ruminansia dapat memenuhi kebutuhan nitrogennya dari nitrogen bukan protein seperti urea. Untuk penggunaan urea dalam jumlah besar di dalam ransum harus disertai dengan sumber energi yang mudah tersedia seperti pati. Tapioka sebagai salah satu sumber energi mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi namun tingkat fermentasinya rendah sehingga perlu dilakukan pengolahan seperti pemasakan secara ekstrusi untuk meningkatkan pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi peningkatan pemanfaatan tapioka yang diekstrusi bersama daun ubi kayu (DUK) dan urea secara in vitro. Dengan proses ekstrusi ini diharapkan laju pelepasan energi dan kerangka karbon dari tapioka dapat ditingkatkan dan bisa mengimbangi laju pelepasan amonia sehingga dapat dipergunakan seefisien mungkin oleh mikroba rumen. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April hingga Juni 1999 di Laboratorium Mikrobiologi Nutrisi dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, IPB. Materi yang digunakan adalah 9 macam kombinasi tapioka dengan 3 taraf DUK(0,10,15%) dan 3 taraf urea (0,5,10%). Sampel diinkubasikan selama 4 jam menurut metode Tilley dan Terrie. Parameter yang diukur adalah Volatil Fatty Acids (VFA) total, amonia dan protein endapan. Rancangan yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA dengan menggunakan Statistical Analysi of Software Package (SAS) dan untuk mengetahui pengaruh antar faktor dilakukan dengan uji Polinomial Ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara taraf DUK dan urea yang nyata terhadap konsentrasi VFA total, amonia maupun protein endapan. Kadar urea maupun DUK tidak berpengaruh nyata terhadap konsentrasi VFA. Konsentrasi VFA yang dihasilkan berada dalam kisaran normal yaitu 85-120 mM, dan telah mencukupi untuk sintesis protein mikroba yang optimal. Perlakuan DUK dan urea sangat nyata mempengaruhi konsentrasi amonia (P<0.01). Konsentrasi amonia yang dihasilkan berkisar antara 514 mM. Kadar urea dan DUK juga berpengaruh nyata terhadap protein endapan. Hubungan antara konsentrasi amonia dengan taraf DUK mengikuti persamaan kuadratik y = 8.37- 0.74x+ 0.07 x², R= 0.648 (P<0.01). Protein mikroba mempunyai hubungan yang linear dengan taraf DUK (P<0.05) dan urea (P<0.01). Semakin tinggi taraf DUK yang diberikan akan memberikan nilai protein endapan yang semakin rendah, sebaliknya semakin tinggi taraf urea yang diberikan akan menghasilkan protein endapan yang semakin tinggi. Urea dapat digunakan hingga taraf 10% di dalam ransum karena pemasakan secara ekstrusi efektif menekan laju pelepasan urea menjadi amonia sehingga selaras dengan ketersediaan energi yang cepat tersedia untuk sintesis protein mikroba.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition feed Technologyid
dc.subject.ddcRuminantsid
dc.titleEvaluasi penggunaan campuran tapioka-daun ubi kayu-urea yang diekstrusi untuk ruminansia secara in vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record