Persentase berat karkas, organ dalam dan lemak abdominal ayam broiler yang diberi biji lamtoro dalam ransumnya
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Unggas, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dari bulan April sampai Juni 1999. Penelitian ini menggunakan 24 ekor ayam broiler strain CP 707 (PT. Charoen Pokphand) yang diambil dari 96 ekor ayam yang sebelumnya telah dipelihara selama 6 minggu.
Bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum dalam penelitian ini adalah jagung kuning, dedak, biji lamtoro, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, minyak, CaCO3, DCP, dan Topmix. Kekurangan lisin dan metionin ditambah dengan lisin dan metionin sintetik. Biji lamtoro yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji lamtoro yang dikeringkan dengan sinar matahari kemudian digiling menjadi tepung. Ransum yang digunakan terdiri dari empat macam yaitu ransum tanpa biji lamtoro (R1), ransum dengan biji lamtoro 7.5% (R2), ransum dengan biji lamtoro 15% (R3) dan ransum dengan biji lamtoro 22.5% (R4). Ransum disusun isokalori dan isoprotein (3000 kkal EM/kg ransum dan 22.5% protein) berdasarkan rekomendasi Scott et al. (1982) dan NRC (1994).
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan dengan masing-masing ulangan terdiri atas 2 ekor anak ayam. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan jika memberikan hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji kontras dan polinomial ortogonal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biji lamtoro dalam ransum ayam broiler sampai taraf 22.5% secara statistik tidak mempengaruhi persentase berat karkas (R1 65.73%, R2 61.62%, R3 55.78%, dan R4 74.74%), hati (R1 2.20%. R2 2.51%, R3 2.25%, dan R4 2.45%), ginjal (R1 0.17%, R2 0.17%, R3 0.56%, dan R4 0.67%) dan jantung (R1 0.63%, R2 0.73%, R3 0.66%, dan R4 0.55%), tetapi sangat nyata (p<0.01) meningkatkan persentase berat rempela (RI 1.72%, R2 2.25%. R3 3.00 %, dan R4 3.24%), berat sekum (R1 0.56%, R2 0.75%, R3 1.80%, dan R4 1.92 %), dan perbandingan panjang sekum terhadap berat hidup (R1 1.28%. R2 1.56 %, R3 3.36%, dan R4 4.81%), dan menurunkan persentase berat lemak abdominal (R1 1.51%, R2 0.91%, R3 dan R4 0%).