| dc.description.abstract | Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu ikan air tawar yang ekonomis untuk dibudidayakan serta memiliki peluang pasar yang besar dalam perdagangan. Namun, produksi ikan patin saat ini belum dapat memenuhi target yang ditentukan. Lahan produksi yang dimiliki menjadi faktor penentu dalam jumlah produksi yang dicapai. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh luas total bak produksi yang berbeda terhadap kinerja produksi dan kinerja usaha pendederan tahap II ikan patin. Penelitian menggunakan metode survei dan pengambilan sampel secara purposive sampling dengan kriteria tertentu dan dihasilkan sampel sebanyak tujuh responden, 19% dari jumlah pembudidaya di lokasi studi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Responden dibagi menjadi tiga variasi berdasarkan luas total bak produksi yang dimiliki responden, yaitu 20 m2, 40 m2, dan 80 m2. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kelangsungan hidup dan produktivitas cenderung menurun dengan semakin meningkatnya luas total bak produksi, yaitu kelangsungan hidup sebesar 97,16±0,66%; 95,00±0,50%; dan 87,14±0,00%, serta produktivitas sebesar 50.671±2868 ekor m-2, 45.862±5277 ekor m-2, dan 40.667±0000 ekor m-2, berturut-turut pada luas total bak 20 m2, 40 m2, dan 80 m2. Namun, investasi, biaya total, dan penerimaan meningkat dengan meningkatnya luas total bak produksi. Keuntungan yang diperoleh meningkat dua kali lipatnya dengan adanya peningkatan luas total bak produksi. Keuntungan dan nilai rasio R/C berbanding terbalik dengan adanya peningkatan luas total bak produksi. Keuntungan semakin meningkat dengan adanya peningkatan luas total bak produksi, sedangkan nilai rasio R/C menurun dengan meningkatnya luas total bak produksi. | id |
