Pencitraan Ultrasonografi Ginjal, Profil Darah dan Urinalisis Anjing Ras Belgian Malinois di Badan Narkotika Nasional (BNN)
Date
2024-03-06Author
Widanti, Berlian
Noviana, Deni
Dewi, Fitriya Nur Annisa
Murtiningrum, Fitria Senja
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencitraan ultrasonografi (USG) ginjal dapat memberikan informasi
struktur internal organ yang bermanfaat, terlebih apabila dikombinasikan dengan
parameter profil darah dan urinalisis akan memberikan diagnosis yang lebih baik
dan lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk deteksi dini perubahan morfometri
dan fisiologis pada ginjal serta mengevaluasi apakah terdapat kaitan mengenai
kesehatan ginjal dengan latihan fisik. Penelitian ini menggunakan 21 ekor anjing
ras Belgian Malinois dengan umur 3 – 4 tahun dibagi menjadi dua kelompok yaitu
13 anjing yang aktif dilatih dan 8 anjing tidak aktif dilatih. Pemeriksaan USG
dilakukan pada posisi hewan right and left lateral dengan probe microconvex
frekuensi 5 – 8 Mhz. Sampel darah diambil melalui v. cephalica untuk pemeriksaan
biokimia darah dan hematologi. Urin diperiksa menggunakan metode dipstick yang
dianalisis menggunakan automated urine analyzer. Hasil pencitraan USG ginjal
pada kedua kelompok anjing tidak ditemukan adanya kelainan. Masing – masing
perbedaan ekogenitas jelas, dimulai dari kapsula yang hyperechoic, korteks yang
hypoechoic, dan medulla yang lebih anechoic. Rasio KL/Ao berada dalam rentang
nomal yaitu 6.03 untuk kelompok anjing aktif, dan 6.28 pada kelompok anjing tidak
aktif. Tidak terdapat perbedaan nilai BUN yang signifikan pada kedua kelompok
anjing, dan nilainya berada pada rentang normal yaitu berkisar antara 10-20 mg/dL.
Kadar creatinine pada kedua kelompok anjing tidak berbeda nyata dan berada pada
rentang normal yakni berkisar pada nilai 0.3 – 1.4 mg/dL. Kelompok anjing yang
aktif berlatih maupun yang tidak aktif memiliki nilai Symmetric Dimethylarginine
(SDMA) pada rentang normal menurut International Renal Interest Society (IRIS)
yaitu 14 g/dL. Hasil urinalisis kelompok anjing yang aktif, sebanyak 77% sampel
memberikan hasil negatif atau tidak ditemukan adanya protein dalam urin, dan 23%
menunjukkan adanya protein sebesar 0.3 g/dL. Kelompok anjing yang tidak aktif
menunjukkan hasil 87,5% negatif protein, dan 12,5% menunjukkan adanya protein
sebesar 1 g/dL. Hasil penelitian yang dilakukan di BNN sejalan dengan hasil
penelitian lain bahwa tidak ada kaitannya latihan fisik yang dilakukan dengan
kesehatan ginjal, dan anjing ras Belgian Malinois tidak memilik faktor predisposisi
genetik terkait dengan penyakit ginjal.
Collections
- MT - Veterinary Science [900]