Pola penyediaan dan cara pemeliharaan ternak kerja dalam usahatani
Abstract
milik Fungsi ternak sebagai kerabat kerja dalam usahatani sangat penting terutama bagi daerah-daerah pertanian di luar pulau Jawa, Bali dan Lombok yang terbatas tenaga kerja karena masih jarang penduduknya. Potensi dan sumbangan tenaga kerja ternak dinilai terlalu rendah (under estima- ted) bila dibanding dengan kenyataan yang ada, karena pengusahaan ternak kerja belum memperhatikan manfaat lain berupa pupuk kandang, daging dan anak sapi kerbau. Namun sampai saat ini penelitian mengenai pemanfaatan tenaga kerja ternak terutama mengenai pola penyediaan dan cara pemeliharaannya masih sangat terbatas.
Penelitian telah dilakukan dengan menggunakan metode survai, bertujuan untuk memperoleh data dan informasi dalam pengembangan ternak kerja untuk pertanian di tahun- tahun mendatang, dalam rangka mencukupi kebutuhan tenaga kerja untuk meningkatkan produksi usahatani maupun ternak untuk kesejahteraan petani.
Penelitian dilakukan di tujuh propinsi, yaitu: Propinsi Jawa Barat (Kabupaten Subang dan Karawang), Propinsi Jawa Tengah (Kabupaten Purworejo dan Pati), Propinsi Jawa Timur (Kabupaten Nganjuk), Propinsi Jambi (Kabupaten Bungo Tebo dan Sarko), Propinsi Kalimantan Selatan (Kabupaten Tapin dan Tanah Laut), Propinsi Sulawesi Utara (Kabupaten Minahasa) dan Propinsi Sulawesi Tenggara (Kabupaten Kendari).
Berdasarkan tujuan dan manfaat yang akan dicapai, maka disusun suatu kerangka model analisis dengan menggunakan data primer dan sekunder, yaitu analisis pola pengusahaan ternak kerja untuk mengetahui pola penyediaan ternak kerja dan analisis neraca gizi untuk menentukan cara pemeliharaan ternak kerja.
Dari pengamatan di lapangan terdapat variasi pola penyediaan ternak kerja. Pola (1) yaitu ternak kerja dimiliki sendiri dan dipelihara sendiri secara terus mene- rus, terdapat di seluruh lokasi survai. Pola (2) yaitu ternak kerja dimiliki sendiri dan dipelihara terbatas pada waktu musim pengolahan tanah, terdapat di lokasi survai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. Pola (3) Ternak kerja dibeli pada saat musim pengolahan tanah dan di jual kembali setelah selesai musim peng- olahan tanah, hanya terdapat di lokasi survai di Jawa Barat. Sedangkan Pola (4) Ternak kerja yang disewa,..dst