Show simple item record

dc.contributor.advisorSofyan, Lily Amalia
dc.contributor.advisorRasyaf, Muhamad
dc.contributor.authorIdris, Rina Zahara
dc.date.accessioned2024-03-18T02:22:58Z
dc.date.available2024-03-18T02:22:58Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142040
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Unggas Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pelaksanaan penelitian selama tujuh minggu dari tanggal 23 Maret 1987 sampai dengan tanggal 11 Maret 1987. Tujuan penelitian adalah untuk melihat performans ayam broiler dengan ransum dan jagung kuning butiran seba- gai makanan tambahan pada sistem "mash-grain". Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan "Split-Plot" pola Faktorial 3 X 5, dengan tiga perlakuan metode pemberian makan yaitu M₁ (all mash + jagung kuning ad libitum), M2 (all mash jagung + kuning terbatas) dan M3 (all mash ad libitum) sebagai "main-plot" dan lima perlakuan tingkat protein ransum yaitu P₁ (22%), P2 (24%), P3 (26%), P4 (28%) dan P5 (30%) sebagai "sub-plot". Banyak ayam yang dipergunakan adalah 600 ekor ayam broiler CP 707, yang ditempatkan dalam 20 pen. Tiap pen terdiri dari tiga kotak dengan ukuran 1x1x0.75 dan tiap kotak terdiri dari 10 ekor ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemberian makan tidak nyata mempengaruhi konsumsi ransum kumulatif, pertambahan bobot hidup, konversi ransum kumulatif dan efisiensi energi rasio. Tetapi sangat nyata mempengaruhi (P < 0.01) konsumsi protein dan konsumsi energi. Tingkat protein ransum tidak nyata mempengaruhi kon- sumsi ransum kumulatif. Tetapi nyata (P < 0.05) mempenga- ruhi pertambahan bobot hidup dan konversi ransum kumulatif dan sangat nyata (P < 0.01) mempengaruhi konsumsi protein, konsumsi energi dan efisiensi energi rasio. Berdasarkan Uji Jarak Duncan ternyata tingkat protein 30% (P5) konsum- si protein sangat nyata (P < 0.01) lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Sedangkan untuk konsumsi energi pada tingkat protein 28% (P4) menunjukkan konsumsi yang paling tinggi. Kombinasi antara perlakuan metode pemberian makan dan tingkat protein ransum sangat nyata (P < 0.01) mempenga- ruhi konsumsi energi dan efisiensi energi rasio. Berda- sarkan hasil Uji Jarak Duncan kombinasi perlakuan P5M1 sangat nyata (P < 0.01) lebih tinggi dalam hal mengkonsum- si energi dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lain, kecuali untuk perlakuan P4M₁ tidak berbeda nyata. Sedangkan untuk efisiensi energi rasio kombinasi perlakuan P3M3 sangat nyata (P < 0.01) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya…id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPerformans Ayam Broiler Dengan Ransum Jagung Kuning Butiran Sebagai Makanan Tambahanid
dc.subject.ddcSuatu Terapan Peran Tepung Ikan Jagung Kuning Sebagai dasarid
dc.titlePerformans Ayam Broiler Dengan Ransum Jagung Kuning Butiran Sebagai Makanan Tambahan; Suatu Terapan Peran Tepung Ikan Jagung Kuning Sebagai dasarid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPerformans Ayam Broiler Dengan Ransum Jagung Kuning Butiran Sebagai Makanan Tambahanid
dc.subject.keywordSuatu Terapan Peran Tepung Ikan Jagung Kuning Sebagai dasarid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record