dc.contributor.advisor | Afnan, Rudi | |
dc.contributor.advisor | Maheshwari, Hera | |
dc.contributor.advisor | Ulupi, Niken | |
dc.contributor.author | Zuhri, Nur Isnaini Adlian | |
dc.date.accessioned | 2024-03-17T23:35:52Z | |
dc.date.available | 2024-03-17T23:35:52Z | |
dc.date.issued | 2024-03-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141994 | |
dc.description.abstract | Ayam IPB-D1 merupakan hasil persilangan antara ayam jantan lokal F1 PS
(Pelung x Sentul) dengan betina F1 KB (Kampung x Parent Stock Broiler) yang
telah ditetapkan sebagai rumpun baru ayam lokal oleh Kementerian Pertanian RI.
Produktivitas ayam dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu internal (genetik),
eksternal (pakan, lingkungan dan manajemen pemeliharaan) dan interaksi antara
keduanya (Nataamijaya et al. 2010). Manajemen pemeliharaan yang baik dapat
dilihat dari kondisi kandang dan lingkungan yang nyaman, menyebabkan tingkat
stres pada ternak akan berkurang. Kondisi lingkungan pemeliharaan yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap performa adalah suhu dan kelembapan
lingkungan. Suhu lingkungan pemeliharaan yang tinggi dapat menyebabkan stres
oksidatif. Stres oksidatif merupakan ketidakseimbangan antara radikal bebas (pro
oksidan) dan antioksidan yang dipicu oleh dua kondisi umum yaitu kurangnya
antioksidan dan kelebihan produksi radikal bebas (Rush et al. 2005). Beberapa studi
mengatakan bahwa semakin tinggi kadar stres oksidatif akan meningkatkan
peroksidasi lipid yang dipresentasikan sebagai malondialdehida (MDA) dan
menurunkan aktivitas enzim Superoxide dismutase (SOD) (Abramov, Scorziello, &
Duchen, 2007). Salah satu cara mengatasi hal tersebut yaitu dengan sistem
manajemen free-range.
Ayam yang dipelihara dengan sistem intensif dan sistem free-range
berjumlah 50 ekor dengan waktu penelitian selama 5 minggu. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan ayam IPB-D1 dengan
sistem free-range menghasilkan kondisi fisiologis dan performa produksi yang
lebih baik dibandingkan dengan pemeliharaan intensif. Kesimpulannya,
pemeliharaan dengan sistem free-range menunjukkan kondisi yang lebih baik
dibandingkan pemeliharaan intensif. Kondisi fisiologis ayam yang dipelihara pada
sistem free-range menunjukkan tingkat stres yang rendah (kimia darah, nilai
hematologi, dan indikator stres). Sistem free-range menghasilkan kinerja produksi
yang lebih baik ditandai dengan rendahnya konversi pakan selama pemeliharaan. | id |
dc.description.abstract | IPB-D1 chicken is the result of a cross between local F1 PS (Pelung x Sentul) roosters and F1 KB (Kampung x Parent Stock Broiler) females which have been designated as new clumps of local chickens by the Indonesian Ministry of Agriculture. Chicken productivity is influenced by several factors, namely internal (genetic), external (feed, environment and maintenance management) and the interaction between the two (Nataamijaya et al. 2010). Good maintenance management can be seen from the conditions of the pen and a comfortable environment, causing the level of stress in livestock to be reduced. Maintenance environment conditions that have a significant influence on performance are environmental temperature and humidity. High maintenance environment temperatures can cause oxidative stress. Oxidative stress is an imbalance between free radicals (pro oxidants) and antioxidants triggered by two common conditions namely lack of antioxidants and overproduction of free radicals (Rush et al. 2005). Some studies say that higher levels of oxidative stress will increase lipid peroxidation presented as malondialdehyde (MDA) and decrease the activity of the enzyme Superoxide dismutase (SOD) (Abramov, Scorziello, & Duchen, 2007). One way to overcome this is with a free-range management system. Chickens raised with an intensive system and free-range system totaled 50 heads with a research time of 5 weeks. The data obtained are analyzed descriptively. The results showed that the maintenance of IPB-D1 chickens with a free-range system resulted in better physiological conditions and production performance compared to intensive maintenance. In conclusion, maintenance with a free-range system shows better conditions than intensive maintenance. The physiological condition of chickens kept on the free-range system shows a low level of stress (blood chemistry, hematological values and stress indicators). The free-range system results in better production performance characterized by low feed conversion during rearing. | id |
dc.description.sponsorship | Kedaireka Matching fund 2022 | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Respon Fisiologis dan Performa Produksi Ayam IPB-1 yang Dipelihara secara Intensif dan Sistem free-Range | id |
dc.title.alternative | Physiological Response and Production Performance of Chicken IPB-D1 in the intensively maintened and Free-Range | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | free-range | id |
dc.subject.keyword | heat stress | id |
dc.subject.keyword | IPB-D1 chicken | id |
dc.subject.keyword | performance | id |