Manfaat hidrolisa alkali dan abu pada ampas sagu aren (Arenga Pinnata Merr) dengan beberapa tingkat perendaman dilihat dari peubah in vitro
View/ Open
Date
1990Author
Aryani, Ai
Jachja, Jajat
Evvyernie, Dwierra
Metadata
Show full item recordAbstract
Ampas sagu aren merupakan hasil sisa (waste product) dari industri sagu, yang belum banyak dimanfaatkan. Salah satu kendala penggunaan limbah ini sebagai pakan ternak adalah serat kasarnya yang cukup tinggi (38.99 persen) sehingga menyebabkan kecernaannnya menjadi rendah.
Suatu penelitian pembasahan dalam larutan alkali dan larutan abu serta pemeraman bertujuan untuk meningkatkan kecernaan ampas sagu aren telah dilakukan secara in vitro di Laboratorium Ruminologi, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, sejak awal Februari sampai dengan akhir April.
Pada percobaan ini dilakukan pembasahan ampas sagu aren dengan lima jenis larutan yaitu NaOH lima persen, larutan kapur 25 persen, larutan abu janjang kelapa sawit 20 persen, larutan abu ketel tebu 25 persen dan larutan abu sekam padi 25 persen serta kontrol. Kemudian dilakukan pemeraman pada masing-masing perlakuan alkali dan abu dalam empat taraf pemeraman yaitu 0, 24, 48 dan 72 jam. Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok pola Faktorial 4 X 6. Parameter yang diukur dalam percobaan ini adalah Koefisien Cerna Bahan Kering, Koefisien Cerna Bahan Organik, Asam Lemak Atsiri total dan Amonia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembasahan dengan larutan alkali dan larutan abu pada ampas sagu aren secara statistik sangat nyata (P < 0.01) meningkatkan VFA total, amonia, koefisien cerna bahan kering dan koefisien cerna bahan organik. Penggunaan NaOH lima persen pada ampas sagu aren dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik yang lebih tinggi dibandingkan dengan larutan yang lainnya. Urutan efektivitas meningkatkan koefisien cerna bahan kering dan dalam bahan organik adalah larutan NaOH lima persen, kapur 25 persen, dan abu janjang kelapa sawit 20 persen. Penggunaan larutan abu ketel tebu 25 persen dan abu sekam padi 25 persen kurang efektif dalam meningkatkan kecernaan ampas sagu aren…dst