Pengukuran sifat fisik dan waktu produksi pelet broiler finisher dengan perbedaan taraf penyemprotan air pada sistem reproduksi kontinyu
Abstract
Pelet merupakan pakan yang dipadatkan melalui proses mekanik. Pelet dapat dibuat dalam bentuk silinder kecil yang berbeda diameter, panjang dan tingkat kekuatannya. Pakan bentuk pelet mengandung semua kebutuhan nutrisi ternak karena berasal dari berbagai bahan baku pakan. Ayam yang sudah berumur 2 atau 3 minggu lebih menyukai ransum yang berbentuk pelet dibandingkan dengan mash atau crumble, sedangkan pada umur 4 minggu broiler dapat diberi pelet dengan ukuran yang lebih besar.
Pembuatan pelet dengan penambahan air dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pakan yang akan dihasilkan baik secara fisik maupun kimiawi. Keberadaan air dalam suatu bahan bisa menjadi pelicin dalam suatu proses produksi. Permukaan bahan yang lunak atau basah akan menyebabkan faktor gesekan menurun sehingga proses penekanan dan pengeluaran bahan bisa lebih cepat. Proses produksi pelet dalam penelitian ini dilakukan melalui suatu sistem yang kontinyu (terus menerus).
Penelitian dilakukan dengan tiga perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 = Ransum tanpa penyemprotan air, P2=Ransum+3% penyemprotan air, dan P3 =Ransum+6% penyemprotan air. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Steel dan Torrie, 1993) dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal. Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah waktu produksi, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan,sudut tumpukan dan laju alir pelet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses conditioning penyemprotan air dingin pada taraf 0%, 3% dan 6% pada pembuatan pelet broiler finisher dengan menggunakan sistim produksi kontinyu.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap waktu produksi pelet (p<0,01), P2 membutuhkan waktu produksi tercepat dibandingkan P1 dan P3. Analisa terhadap kerapatan tumpukan pelet memperlihatkan rataan antara 546.42 kg/m³ - 648.90 kg/m³, kerapatan pemadatan tumpukan berkisar antara 665.75 kg/m³ 756.05 kg/m³, sedangkan nilai laju alir pelet pada kisaran 325,18 kg/menit-413,97 kg/menit. Kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan laju alir pelet semakin menurun dengan semakin tingginya taraf penyemprotan air, tapi meningkatkan nilai sudut tumpukan…