Show simple item record

dc.contributor.authorRia Dharmanthi K.W.A.
dc.date.accessioned2010-05-06T11:50:05Z
dc.date.available2010-05-06T11:50:05Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14152
dc.description.abstractKedelai merupakan salah satu pangan strategis bagi bangsa Indonesia. Namun, dari lima komoditas pangan utama yaitu beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi, kedelai merupakan komoditas dengan proyeksi pertumbuhan produksi nasional paling kecil, sedangkan konsumsinya diproyeksikan akan naik jauh lebih cepat. Kekurangan persediaan kedelai dalam neger i ini menyebabkan Indonesia menggantungkan kebutuhan kedelainya dari pasokan impor. Salah satu dampak dari besarnya impor kedelai ini ialah fluktuasi harga kedelai. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha pengrajin tempe dan tahu yang menggunakan bahan baku kedelai. Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Kota Bogor merupakan koperasi primer bagi para pengrajin tempe dan tahu di Kota Bogor yang memiliki fungsi utama sebagai penyedia kedelai bagi anggotanya. Selain f luktuasi harga, PRIMKOPTI Kota Bogor juga menghadapi indikasi penurunan jumlah anggota serta potensi pasar yang belum dimasuki oleh PRIMKOPTI Kota Bogor di tengah situasi persaingan yang sangat ketat. Kondisi tersebut menunjukan bahwa PRIMKOPTI Kota Bogor harus melakukan langkah-langkah strategis untuk dapat mengembangkan usahanya agar pada akhirnya dapat meningkatan ekonomi usaha anggota PRIMKOPTI Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi usaha PRIMKOPTI Kota Bogor dan (2) merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh PRIMKOPTI Kota Bogor. Penelitian dilakukan di Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Kota Bogor pada bulan Maret hingga Juni 2009. Sebanyak tiga responden dikumpulkan dalam penelitian ini, dua responden berasal dar i pihak internal dan satu responden dari pihak eksternal. Responden dari pihak internal yaitu Ketua Badan Pengurus dan Ketua Badan Pengawas PRIMKOPTI Kota Bogor, sedangkan responden pihak eksternal yaitu Kepala Seksi Koperasi Dinas Perindustrian, Perdangangan dan Koperasi Kota Bogor. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Matriks IFE (Internal Factor Evaluation), Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation), Matriks IE (Internal External), Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) dan Arsitektur Strategi. Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan analisis matrik IFE maka kekuatan yang dimiliki oleh PRIMKOPTI Kota Bogor secara berturut-turut dari yang terbesar antara lain (1) PRIMKOPTI Kota Bogor sebagai satu-satunya distributor kedelai berbentuk koperasi di Kota Bogor, (2) pengurus berpengalaman, (3) memiliki USP yang berkembang sangat baik, (4) fasilitas yang memadai, (5) letak kantor dan gudang yang strategis dan (6) memiliki hubungan baik dengan pemerintah & KOPTI lain. Sedangkan kelemahannya iii secara berturut-turut dari yang paling lemah yaitu (1) belum menggunakan sistem informasi manajemen secara terpadu, (2) kurangnya loyalitas anggota, (3) biaya usaha yang tinggi, (4) anggota kurang merasakan manfaat berkoperasi setelah tidak bekerjasama dengan BULOG serta (5) tidak melakukan riset. Berdasarkan hasil identifikasi lingkungan eksternal dan analisis matriks EFE maka peluang yang dihadapi oleh PRIMKOPTI Kota Bogor secara berturut dimulai dari yang terbesar antara lain (1) Pembeli utama yang memiliki identitas ganda dapat mendorong untuk membesarkan usaha koperasi, (2) laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat semakin meningkat, (3) pembinaan dan pelatihan koperasi & UKM oleh pemerintah, (4) peningkatan konsumsi kedelai dan (5) berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan ancamannya secara berturut-turut dari ancaman terbesar adalah (1) persaingan harga kedelai, (2) harga kedelai berfluktuasi, (3) penyimpangan paradigma masyarakat Indonesia terhadap koperasi, (4) impor kedelai semakin meningkat, (5) importir kedelai memiliki kekuatan tawar menawar yang sangat kuat, serta (6) tidak ada hambatan masuk untuk pesaing baru. Total nilai tertimbang IFE sebesar 2,781 (rata-rata) dan total nilai tertimbang EFE sebesar 2,574 (menengah) menempatkan PRIMKOPTI Kota Bogor pada sel V di dalam Matriks IE. Hasil tersebut menunjukan bahwa PRIMKOPTI Kota Bogor berada pada kondisi jaga dan pertahankan. Pada sel ini, strategi yang umum dilakukan ialah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Aplikasi strategi tersebut ialah melalui penerapan strategi yang dibuat melalui analisis Matriks SWOT yaitu (1) mengembangkan strategi promosi yang dapat meningkatkan penjualan, (2) mengembangkan sistem pelayanan kepada anggota, (3) mengembangkan kemampuan karyawan, (4) meningkatkan manajemen pengendalian persediaan untuk menghindar i persaingan harga, serta (5) menerapkan budaya analisis data dan informasi serta sistem informasi manajemen yang terpadu. Kelima strategi tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dengan memetakan program-program strategi ke dalam rancangan arsitektur strategi untuk mengembangkan usaha PRIMKOPTI Kota Bogor. PRIMKOPTI Kota Bogor diharapkan dapat mensosialisasikan strategi dan program yang telah dirumuskan kepada seluruh pengurus, badan pengawas, karyawan serta anggota PRIMKOPTI Kota Bogor sehingga setiap orang memiliki rasa tanggung jawab dan motivasi untuk dapat melaksanakan strategi ini. Dalam penerapan strategi ini, perlu juga adanya komitmen dan konsistensi sehingga pada pelaksanaannya sebaiknya diikuti dengan evaluasi secara bertahap.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Strategi Pengembangan Usaha Pada Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Kota Bogorid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record