Perilaku Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM)
Abstract
Pada Agustus 2007, angkatan kerja Indonesia berjumlah 109,94 juta orang, naik 3,33 persen dibandingkan pada Agustus 2006 yang berjumlah 106,39 juta orang. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 semakin memperburuk kondisi dunia usaha. Banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya karena efisiensi perusahaan harus dilakukan. Berdasarkan fakta tersebut, kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Kewirausahaan memiliki peran untuk menambah daya tampung tenaga kerja, generator pembangunan, contoh bagi masyarakat lain, membantu orang lain, memberdayakan karyawan, hidup efisien, dan menjaga keserasian lingkungan. Kewirausahaan merupakan faktor penting dalam agribisnis. Jiwa wirausaha yang kuat dalam dalam diri pelaku usaha agribisnis merupakan salah satu penentu keberhasilan dari usaha tersebut. Kewirausahaan yang merupakan salah satu faktor dalam sumberdaya manusia agribisnis menunjang kualitas dari sumberdaya manusia itu sendiri karena ia menentukan berfungsinya sub sistem-sub sistem dalam sistem agribisnis dan memelihara kelancaran arus komoditas dari prosusen ke konsumen. Institut Pertanian Bogor, sesuai dengan visinya, merupakan salah satu perguruan tinggi yang sangat peduli terhadap pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa, antara lain melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM), (2) menganalisis perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM), dan (3) menganalisis hubungan antara karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (PPKM) dengan perilaku wirausahanya. Penelitian ini dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dari Januari hingga Juli 2009. Responden penelitian ini berjumlah 25 orang dengan menggunakan metode sensus. Alat analisis yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif untuk mendeskripsikan karak-teristik responden, serta analisis korelasi Rank Spearman dan Chi Square untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu responden dengan perilaku wirausahanya. Penelitian ini menggunakan alat bantu berupa software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 13.00 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM berjenis kelamin laki-laki (64%), berasal dari Fakultas Teknologi Pertanian (36%), mengambil minor non agribisnis (40%), memiliki IPK 3.01-3.50 (68%), mendapatkan uang saku Rp 780.000,00–Rp 1.020.000,00 per bulan (36%), perkerjaan ayah maupun ibu adalah PNS (40%), suku daerah Jawa (44%), memiliki bidang usaha pertanian di PKMK (88%) dan PPKM (80%), belum pernah mengikuti PKMK di tahun-tahun sebelumnya (64%), mengikuti pelatihan atau seminar kewirausahaan sebanyak satu sampai tiga kali (72%), dan mengambil mata kuliah Kewirausahaan (56%). Sebanyak 36 persen responden memiliki perilaku wirausaha tinggi dan 64 persen sangat tinggi, 96 persen responden memiliki pengetahuan wirausaha yang sangat tinggi dan hanya 4 persen yang memiliki pengetahuan wirausaha dengan kategori tinggi, Sebanyak 64 persen responden memiliki kategori sikap wirausaha yang tinggi, 24 persen masuk ke dalam kategori sangat tinggi, dan 12 persen lainnya diperoleh oleh kategori sedang. sebesar 84 persen memiliki tindakan wirausaha yang sangat tinggi dan 16 persen lainnya memiliki tindakan wirausaha pada kategori tinggi. Sebagian besar karakteristik internal memiliki hubungan tidak nyata dengan unsur-unsur yang terdapat dalam perilaku wirausaha. Hanya terdapat hubungan nyata dengan α 0,20 antara minor dengan sikap wirausaha, pekerjaan ibu dengan tindakan wirausaha, suku daerah dengan dengan sikap wirausaha, pekerjaan ayah dengan pengetahuan dan sikap wirausaha, keikutsertaan pada seminar/pelatihan kewirausahaan dengan tindakan wirausaha, dan pengambilan mata kuliah Kewirausahaan dengan sikap dan perilaku wirausaha, sedangkan pada taraf α 0,05 terdapat hubungan nyata antara pekerjaan ayah dengan tindakan wirausaha, suku daerah dengan tindakan wirausaha, dan keikutsertaan pada seminar/pelatihan kewirausahaan dengan sikap dan perilaku wirausaha. Oleh karena itu perlu diperbanyaknya seminar/pelatihan kewirausahaan di Institut Pertanian Bogor baik oleh institusi maupun oleh lembaga kemahasiswaannya, serta perlu ditingkatkannya substansi mata kuliah Kewirausahaan sehingga lebih mengarah pada tindakan wirausaha.
Collections
- UT - Agribusiness [4547]