dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh je- nis pengemas, sunu pembekuan dan lama penyimpanan terhadap mutu udang kering-beku yang dihasilkan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalan rancangan acak lengkap pola faktorial uengan qua mail ulangan. Per- lakuan yang diterapkan meliputi jenis pengemas (rolyethylene dan Folypropylene), sunu pembekuan (-20, -10 aan -5°C) aan lama penyimpanan (0, 4 aan 8 minggu). Pengamatan meliputi rasio rehidrasi, kadar air, kadar protein aan organoleptik (tekstur, warna, flavour, penampakan dan penerimaan) setelan udang kering-beku direhiurasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sunu pembekuan ber- pengaruh terhadap rasio renidrasi, kadar air, flavour, pe- nampakan dan penerimaan, tetapi kurang berpengarun ternauap tekstur uan warna.
Jenis pengemas berpengarun terhauap kauar uir, sedang- kan lama penyimpanan berpengaruh terhadap rasio reniarasi dan kadar air.
Rasio rehiarasi tertinggi (0,9700) dicapai pada inter- aksi antara perlakuan suhu pembekuan -10 °C uan lama pe- nyimpanan O minggu, sedangkan rasio reniurasi yang terendah (0,9125) dicapai pada interaksi antara perlakuan sunu pem- bekuan -10 °C dan lama penyimpanan 8 minggu. Kadar air tertinggi (10,8583) aicapai pada interaksi antara perlakuan jenis pengemas Polyethylene aan lama po- nyimpanan 8 minggu. Suhu pembekuan -5°C memberikan kauur air yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sunu pom- kuan -10 dan -20 °C.
Kadar protein tertinggi (71,6520) dicapai pada inter- aksi antara perlakuan sunu pembekuan -10°C dan sama penyim- panan 4 minggu, sedangkan yang terenuah (69,4850) aicapai pada interaksi antara perlakuan suhu pembekuan -5 °C dan lama penyimpanan O minggu.
Nilai pengamatan organoleptik berfluktuasi, namun flux- tuasi tersebut masin diatas ambang batas penerimaan. Umim- nya interaksi antara perlakuan jenis pengemas uan lama pe nyimpanan berpengaruh terhadap nilai organoleptik, kecuali tekstur udang kering-beku setelah direniurasi…. | id |