| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh taraf kom- binasi auksin dan sitokinin dalam pembentukan kalus bawang putih yang membentuk tunas pada media pertunasan. Selain tujuan tersebut di atas, penelitian ini juga untuk menge- tahui pengaruh pemberian air kelapa dan arginin terhadap pertumbuhan jaringan.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budi Daya Pertanian, IPB dari bulan Januari 1990 sampai April 1991.
Penelitian terdiri dari 3 percobaan terpisah menggu- nakan rancangan acak lengkap. Percobaan I terdiri atas 4 perlakuan zat pengatur tumbuh kombinasi antara 2.4-D dan Kinetin, yaitu 0.1 mg/1 2.4-D dan 0.5 mg/l Kinetin, 0.2 mg/1 2.4-D dan 1.0 mg/l Kinetin, 0.3 mg/1 2.4-D dan 1.5 mg/1 Kinetin, 0.4 mg/1 2.4-D dan 2 mg/l Kinetin. Percobaan II terdiri atas 3 faktor, faktor pertama adalah 4 taraf kombinasi 2.4-D dan Kinetin seperti pada percoba- an I, faktor kedua terdiri dari 0 mg/1, 25mg/1 dan 50 mg/1 Arginin dan faktor ketiga adalah air kelapa 0% dan 10 %. Percobaan III terdiri atas 2 faktor, faktor I konsentrasi Arginin 0 mg/1 dan 25 mg/l, serta faktor kedua adalah 3 macam sitokinin, yaitu 2-iP, BAP dan Kinetin.
Bahan tanaman berupa tunas vegetatif bawang putih yang masih melekat pada cakram dikulturkan secara in vitro pada media BDS. Kultur disimpan dalam ruang kultur dengan suhu antara 20 °C 25 °C.
Pemberian Kinetin 2 mg/1 dan 2.4-D 0.4 mg/1 pada me- dia menghasilkan jumlah tunas dan kualitas tunas terbaik. Rata-rata jumlah tunas yang dihasilkan adalah 32.60 tunas per kultur.
Kombinasi Sitokinin/Auksin (Kinetin/2.4-D) 0.5/0.1 mg/l dengan penambahan Arginin 25 mg/1 dan air kelapa 10% menghasilkan diameter 3.52 cm, bobot basah 3.00 gram dan kualitas kalus hijau segar.
Sitokinin jenis 2iP merupakan yang terbaik untuk pem- bentukan tunas. Pada konsentrasi 1 mg/1 menghasilkan 33.90 tunas per kultur. Pemberian Arginin 25 mg/1 pada media dapat meningkatkan jumlah tunas…. | id |
