Show simple item record

dc.contributor.advisorJayadi, Sudarsono
dc.contributor.advisorDewi MHKS, Panca
dc.contributor.authorKartikasari, Lenny
dc.date.accessioned2024-03-05T03:13:56Z
dc.date.available2024-03-05T03:13:56Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140906
dc.description.abstractPakan ternak ruminansia umumnya terdiri dari konsentrat dan hijauan, namun hijauan masih merupakan makanan yang utama sehingga rendahnya mutu hijauan makanan ternak dapat menjadi salah satu faktor penghambat produktivitas ternak terutama ternak ruminansia. Upaya peningkatan mutu hijauan telah banyak dilakukan, antara lain dengan menggunakan tanaman leguminosa pohon seperti kaliandra sebagai suplementasi protein. Leguminosa kaliandra umumnya dikembangkan dengan teknik propagasi generatif yaitu teknik dengan menggunakan biji sebagai bahan tanamnya, namun teknik ini masih mempunyai kelemahan antara lain dari satu biji hanya dihasilkan satu individu dengan variasi genetik yang tinggi dan membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu dicari alternatif lain dalam teknik propagasi. Teknik propagasi yang perlu dikembangkan adalah teknik propagasi vegetatif yaitu teknik perbanyakan tanaman dengan menggunakan organ vegetatifnya dan digunakan untuk menghasilkan tanaman yang identik dengan induknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode baru pada budidaya hijauan makanan ternak mengenai teknik propagasi vegetatif pada tanaman kaliandra dan mengetahui peranan IBA terhadap kemudahan pembentukan akar serta jenis eksplan yang sesuai dalam teknik propagasi vegetatif Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agrostologi dan Rumah Kaca Laboratorium Lapang Agrostologi, Fakultas Peternakan IPB pada bulan Desember 1997 sampai April 1998. Peubah yang diamati selama masa inkubasi meliputi; persentase eksplan berakar, panjang akar, jumlah akar, persentase eksplan bertunas dan tinggi tunas, sedangkan peubah yang diamati pada masa transplantasi meliputi; pertambahan tinggi vertikal, berat kering biomassa dan berat kering akar. Data yang diperoleh pada masa inkubasi dianalisa secara statistik dengan Rancangan Acak Lengkap Berpola Faktorial terdiri 2 faktor yaitu 6 taraf dosis IBA dan 2 jenis eksplan (eksplan pucuk dan eksplan pangkal) dan terdiri dari 3 ulangan, sedang data yang diperoleh selama masa transplantasi diolah dengan Rancangan Acak Lengkap Faktor Tunggal. Perbedaan nilai rataan dibandingkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian pada masa inkubasi menunjukkan bahwa sebagian besar peubah yang diukur sangat dipengaruhi oleh interaksi jenis eksplan dan dosis IBA (P<0.01) kecuali panjang akar. Secara umum eksplan bagian pangkal memberikan pengaruh yang lebih baik daripada eksplan bagian…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition feed Technologyid
dc.subject.ddcCalliandraid
dc.titleAplikasi asam indolbutirat (IBA) untuk pengembangan teknik propagasi vegetatif Kaliandraid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record