Show simple item record

dc.contributor.advisorJayadi, Sudarsono
dc.contributor.advisorSetiana, M.Agus
dc.contributor.authorPendi
dc.date.accessioned2024-03-04T07:36:16Z
dc.date.available2024-03-04T07:36:16Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140811
dc.description.abstractPenelitian dilaksanakan di Laboratorium Agrostologi, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Agustus sampai Desember 1997. Propagasi merupakan teknik perbanyakan individu tanaman baik secara vegetatif maupun secara generatif. Propagasi secara generatif pada tanaman tertentu seringkali terdapat kekurangan dalam menghasilkan individu baru, untuk itu perlu dicari alternatif dalam teknik propagasi, yaitu menggunakan organ vegetatif seperti batang, akar, daun atau mata tunas sebagai sumber eksplan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan teknik propagasi tanaman leguminosa pakan berkayu melalui organ vegetatifnya (teknik propagasi vegetatif), mengetahui peranan asam indolbutirat (AIB) sebagai hormon perangsang pertumbuhan perakaran terhadap kemudahan propagasi vegetatif, mengetahui pengaruh interaksi maupun pengaruh tunggal masing-masing faktor (taraf AIB dan jenis eksplan) dalam menghasilkan individu yang hidup (viabel) dan kuat (vigor). Penelitian ini terdiri dari 6 dosis yaitu 0, 100, 500, 1000, 5000 dan 10000 ppm dan 2 jenis eksplan, yaitu batang pucuk dan batang pangkal, dengan 25 kali ulangan sehingga terdapat 300 unit eksplan yang diuji. Kemudian dilakukan analisa statistik dengan menggunakan prosedur uji T. Parameter yang diamati adalah persentase eksplan yang bertunas, persentase eksplan yang berakar, panjang tunas, jumlah akar, dan panjang akar. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh hormon AIB terhadap eksplan tanaman Lamtoro menunjukkan bahwa taraf pemberian hormon 500 ppm memberikan respon yang paling baik terhadap eksplan batang pangkal yaitu persentase eksplan yang tumbuh dan persentase eksplan yang berakar. Hasil uji T menunjukkan bahwa Panjang tunas antar perlakuan tidak berbeda nyata (P>0.05), panjang akar pada perlakuan 0 dan 100 ppm tidak berbeda nyata (P>0.05), sedangkan kombinasi antar perlakuan lainnya berbeda nyata (P<0.05). Jumlah akar antara perlakuan AIB 100 dan 500 ppm tidak berbeda nyata (P>0.05), perlakuan AIB 0 dan 100 ppm berbeda nyata (P<0.05), sedangkan kombinasi antar perlakuan lainnya berbedanyata (P<0.01). Eksplan batang pucuk tidak memberikan respon yang baik terhadap perlakuan AIB. Pada tahap transplantasi perlakuan AIB 100 ppm dan 500 ppm mengalami penurunan persentase eksplan yang hidup, karena kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan terutama cahaya, dan gangguan terhadap sistem perakaran saat pemindahan kemedia tanah….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition feed Technologyid
dc.subject.ddcLeucaenaid
dc.titleAplikasi asam indolbutirat untuk pengembangan teknik propagasi vegetatif pada lamtoro (leucaena leucacephala (lam.) de wit)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record