Show simple item record

dc.contributor.advisorNurjanah
dc.contributor.advisorSetyaningsih, Iriani
dc.contributor.advisorSukarno
dc.contributor.authorMuldani, Meydi
dc.date.accessioned2024-03-04T06:59:27Z
dc.date.available2024-03-04T06:59:27Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140801
dc.description.abstractHak ci Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan beberapa metode pengukuran mutu ikan serta perubahan-perubahan yang terjadi selama proses kemunduran mutu ikan nila merah (Oreochromis sp) segar dan disimpan pada suhu ruang. Sedangkan tujuan khususnya, yaitu: untuk mempelajari laju rigor mortis, masa rigor mortis dan daya simpan ikan pada suhu ruang; menentukan mutu ikan nila merah pada tahap pre-rigor, rigor mortis dan post-rigor dengan menggunakan metode pengukuran secara subyektif (organoleptik) dan obyektif (TPC, TVB dan nilai-K); menentukan hubungan antar hasil pengukuran mutu ikan; bdd (bagian dapat dimakan) serta analisis proksimat nila merah (Oreochromis sp). Rigor mortis pada ikan terbagi menjadi 3 tahap, yaitu: tahap pre-rigor, tahap rigor mortis dan tahap post-rigor. Tahap pre-rigor nila merah pada suhu ruang diduga berlangsung selama 2 jam (antara 0 jam sampai 2 jam setelah ikan dimatikan). Tahap rigor mortis diduga berlangsung selama 10 jam (2-12 jam setelah ikan dimatikan). Sedangkan post-rigor nila merah diduga terjadi pada 12 jam setelah ikan dimatikan. Tahap pre-rigor ikan nila merah (Oreochromis sp) ditandai dengan jaringan daging ikan yang masih lembut dan lentur serta adanya lapisan bening di sekeliling tubuh ikan. Nilai mutu kesegaran ikan pada tahap ini, yaitu: nilai organoleptik 9; TVB 18.67-20.00 mgN/100g; TPC 3.0x104-6.3x10 unit koloni/g; pH 6.71-6.74 dan nilai-K 0.00%-8.22%. Tahap rigor mortis ikan nila merah (Oreochromis sp) ditandai dengan keadaan daging yang kaku. Nilai mutu ikan pada tahap ini, yaitu: nilai organoleptik 5-9; TVB 20-24 mgN/100g; TPC 3.0x104-3.7x105 unit koloni/g; pH 6.26-6.60 dan nilai-K 8.22%-41.00%. Tahap post-rigor ikan nila merah (Oreochromis sp) ditandai dengan lembeknya daging ikan. Nilai mutu ikan pada tahap ini, yaitu: nilai organoleptik 5; TVB 24 mgN/100g; TPC 3.7x105 unit koloni/g; pH 6.26; nilai-K 41.00%. Berdasarkan nilai TPC ikan segar yang disyaratkan SNI No. 01-2729-1992 (5x105 koloni/g), ikan nila merah dianggap masih segar sampai 12 jam sejak ikan dimatikan (3.7x105 unit koloni/g). Nilai TVB meningkat secara bertahap setelah penyimpanan 12 jam, sehingga lebih cocok digunakan untuk mengukur tingkat kebusukan ikan. Berdasarkan batasan nilai TVB untuk kesegaran ikan air tawar (18-25 mg/100g) ikan nila merah dianggap masih segar sampai penyimpanan 12 jam (24 mgN/100g). Pengukuran mutu ikan dengan menggunakan metode organoleptik menghasilkan perubahan nilai yang cenderung menurun secara bertahap. Namun karena metode ini bersifat subyektif, maka hasilnya sangat ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan panelis tentang perubahan yang terjadi pada ikan segar. Berdasarkan nilai organoleptik yang disyaratkan SNI No. 01-2729-1992, ikan dikatakan segar sampai penyimpanan 9 jam setelah ikan dimatikan (nilai 7) serta ditolak oleh panelis pada penyimpanan 12 jam (nilai 5) walaupun masih dianggap agak segar…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKemunduran mutu ikan nila merah (Oreochromis sp.) segar selama penyimpanan pada suhu ruangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record