Show simple item record

dc.contributor.authorKadir, Muhamad
dc.date.accessioned2010-05-06T09:01:14Z
dc.date.available2010-05-06T09:01:14Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14075
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak limbah kecap ikan sebagai sumber lemak dalam pakan terhadap kinerja pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypopthalmus). Ikan dengan bobot awal ratarata individu 9,4±0,1 g dimasukkan ke dalam akuarium ukuran 50x40x35 cm yang dirangkai menggunakan sistem resirkulasi. Untuk masing-masing akuarium dimasukkan ikan patin sebanyak 15 ekor. Pemeliharaan dilakukan selama 60 hari dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak tiga kali secara at satiation. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Pakan yang diujikan pada penelitian ini menggunakan campuran lemak yang berbeda, diantaranya minyak ikan, minyak sawit dan minyak limbah kecap ikan sebagai perlakuan. Komposisi minyak limbah kecap ikan pada masing-masing perlakuan A, B, C dan D berturut-turut sebanyak 0%, 1%, 2% dan 3% sebagai substitusi untuk minyak ikan dan minyak sawit. Selama masa pemeliharaan bobot biomassa ikan meningkat dari 141±0,6 g menjadi 435,5 – 610,3 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan minyak limbah kecap ikan dapat meningkatkan konsumsi pakan dan pertumbuhan relatif secara signifikan dibanding dengan perlakuan tanpa penggunaaan minyak limbah kecap ikan. Tingkat konsumsi pakannya untuk perlakuan A adalah 502,6 g, sedangkan perlakuan B, C dan D berturut-turut adalah 607,2; 572,2 dan 609,3 g, sementara nilai pertumbuhan relatif perlakuan A adalah 208,5 % dan perlakuan B, C serta D berturut-turut 297,6 %; 279,2% dan 332,7 %. Sejalan dengan itu, retensi protein, retensi lemak dan tingkat efisiensi pakan memiliki kecenderungan semakin meningkat dengan peningkatan minyak limbah kecap ikan. Untuk retensi protein, pada penggunaan minyak limbah kecap ikan sampai 3% (pakan D) memiliki nilai yang tertinggi (44,4 %) dan berbeda dengan perlakuan tanpa penggunaan minyak limbah.kecap ikan (pakan A). Nilai retensi lemak yang diperoleh untuk masing-masing perlakuan adalah A (92,5%); B (137,1%); C (116,3) dan D (130,0%), dimana menunjukkan perbedaan yang nyata antara perlakuan A dengan perlakuan B dan D. Begitu juga dengan efisiensi pakan yang dihasilkan dimana perlakuan A dengan tingkat efisiensi 58,5 % berbeda dengan perlakuan penggunaan minyak limbah kecap ikan (B, C dan D) yang memiliki nilai lebih tinggi yaitu berturut-turut 69,2 %; 68,5 % dan 77%. Untuk kelangsungan hidup, memperoleh nilai sampai 100%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa minyak limbah kecap ikan dapat digunakan sebagai sumber lemak dalam pakan ikan patin menggantikan minyak ikan dan minyak sawit sampai 3 % dari total pakan.id
dc.publisherBogor Agricultural University
dc.titlePenggunaan Limbah Kecap Ikan Sebagai Sumber Lemak dalam Pakan Ikan Patin Pangasius Hypopthalmusid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record