dc.description.abstract | Tanaman jahe (Zingiber officinale ROSCOE) digunakan sebagai rempah-rempah, obat-obatan dan diambil minyaknya. Dengan pesatnya industri obat tradisional dan industri lain yang menggunakan jahe sebagai bahan baku, maka permintaan rimpang jahe akan meningkat. Untuk itu perlu ditingkatkan penanganan pasca panen agar dapat bersaing di pasaran internasional.
Tujuan penelitian ini adalah menguji penampilan alat pengering tipe sumur untuk pengeringan rimpang jahe.
Dari hasil percobaan, pada pengeringan rimpang jahe irisan tipis dengan kelembaban lingkungan rata-rata 88% didapat bahwa dengan kapasitas alat sebesar 30 kg maka lama pengeringan 11 jam, laju pengeringan 7.30 %bb/jam atau 2.31 kg H20/jam, konsumsi bahan bakar tempurung 8.00 kg/jam atau 32 941.27 kkal/jam, efisiensi pemanasan 8.09 % dan efisiensi pengeringan total 3.97 %. Pada pengeringan rimpang jahe irisan tebal, dengan kapasitas 36 kg, didapat lama pengeringan 13 jam, laju pengeringan 5.9 %bb/jam atau 2.25 kg H2O/jam, konsumsi bahan bakar tempurung 7.19 kg/jam atau 28 568.36 kkal/jam, efisiensi pemanasan 18.97 % dan efisiensi pengeringan total 4.43 %.
Suhu udara pada tiap rak menunjukkan perbedaan yaitu berkisar antara 0.5 °C sampai 6°C. Suhu udara pada tiap rak berkisar antara 45°C sampai 74°C.
Biaya operasi pengeringan untuk tiap kg input adalah sebesar Rp 150,00 dengan biaya bahan bakar sebesar Rp 52,20… | id |