Show simple item record

dc.contributor.advisorBudiastra, I Wayan
dc.contributor.authorSuryani, I. G.
dc.date.accessioned2024-02-21T07:19:36Z
dc.date.available2024-02-21T07:19:36Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139458
dc.description.abstractBiji pala selain dikonsumsi sebagai rempah-rempah, juga dapat diambil minyaknya dengan cara penyulingan. Biji pala mengandung minyak atsiri 2-16% dengan rata-rata 10%. Minyak atsiri merupakan minyak yang gampang menguap dan komponen aromanya banyak yang rusak akibat panas yang tinggi. Pengeringan biji pala dengan cara penjemuran dapat menyebabkan kerusakan bahan seperti; hilangnya flavor yang mudah menguap (volatil flavor)), perubahan struktur termasuk "case hardening" sebagai akibat dari pengerutan selama air dikeluarkan dan terjadinya reaksi pencoklatan non enzimatis dan kerusakan mikrobiologis jika kecepatan pengeringan awal lambat atau jika kadar air akhir terlalu tinggi. Pengeringan biji pala secara adsorpsi dapat dijadikan sebagai salah satu metode pengeringan alternatif untuk mengatasi masalah diatas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan membandingkan laju pengeringan biji pala bertempurung dan tanpa tempurung, penampakan fisik biji pala kering dan rendemen minyak yang dihasilkan dari proses pengeringan dengan metode adsorpsi dan penjemuran...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengeringan biji pala (Myristica fragrans Houtt) secara adsorpsi dengan menggunakan batu kapur tohor/lime (CaO)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record