Show simple item record

dc.contributor.advisorSukarsa, Dadi R.
dc.contributor.authorHabibie, Mas Agung Hamzari Akbar
dc.date.accessioned2024-02-21T02:28:20Z
dc.date.available2024-02-21T02:28:20Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139342
dc.description.abstractPeningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi menyebabkan semakin tingginya permintaan komoditas perikanan dalam keadaan hidup. Pada transportasi hidup dengan media non-air, udang dikondisikan dalam keadaan imotil dengan memanfaatkan bahan anestesi. Salah satu bahan alami yang memiliki potensi sebagai bahan anestesi adalah ubi kayu (Manihot esculata). Kandungan glukosida sianogen yang ada dalam ubi kayu dapat mempengaruhi kinerja syaraf sehingga diduga dapat dimanfaatkan sebagai zat anestesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dan daya anestesi ekstrak ubi kayu terhadap udang galah dalam pengangkutan sistem kering. Pada penelitian pendahuluan, perhitungan kandungan sianida pada ubi kayu diperoleh kandungan sianida total sebesar 146 mg untuk setiap satu kilogram ubi kayu segar. Hubungan antara konsentrasi bobot ubi kayu (x) dan kandungan sianida (y) adalah y = 0,1458x + 0,0979. Pengujian ambang konsentrasi diperoleh nilai konsentrasi ambang bawah dan ambang atas masing-masing sebesar 10 dan 100 ppt (part per thousand). Pada penelitian utama, nilai LCso (Median Lethal Concentration)-24 jam dan LC50.48 jarn dari pengujian toksisitas letal masing-masing diperoleh sebesar 30 dan 24 ppt. Sedangkan nilai LT50 (Median Lethal Time) dari pengujian bioaktivitas ekstrak ubi kayu diperoleh sebesar 18,98 jam. Pada pengujian peluruhan kandungan sianida diperoleh persamaan regresi untuk media tanpa udang sebesar y=-6,6269x + 14,177, sedangkan peluruhan kandungan sianida pada media dengan udang adalah y = -6,761x + 12,615. Pada konsentrasi 4,90; 3,77; dan 3,08 ppt dapat memingsankan 50% udang uji selama 12, 24, dan 48 jam. Pengujian transportasi sistem kering menggunakan konsentrasi sebesar 0, 13, 17, 23, dan 30 ppt yang ditransportasikan selama 2, 4, 6, dan 8 jam. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P ≤ 0,05) pada faktor konsentrasi, waktu transportasi dan interaksi, antara konsentrasi dan waktu transportasi. Konsentrasi ekstrak ubi kayu sebesar 0 dan 30 ppt memberikan hasil yang berbeda nyata dengan konsentrasi 13, 17, dan 23 ppt. Waktu tansportasi 2 jam memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan waktu transportasi 4 jam, namun memberikan hasil yang berbeda nyata dengan waktu transportasi 6 dan 8 jam. Berdasarkan uji multiple comparisons (Uji Tukey) kombinasi 0 ppt dengan waktu transportasi 2 jam memperoleh hasil yang tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 13 ppt dengan waktu 4 jam, konsentrasi 17 ppt dengan waktu 8 jam serta konsentrasi 23 ppt dengan waktu 4 jam. Kombinasi konsentrasi sebesar 0 ppt dengan waktu 6 jam dan kombinasi konsentrrasi 30 ppt dengan waktu 8 jam memberikan hasil yang berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya:id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEkstrak ubi kayu sebagai bahan anestesiid
dc.titlePengujian ekstrak ubi kayu, Manihot esculata sebagai bahan anestesi pada transportasi udang galah, Macrobrachium rosenbergii hidup tanpa media airid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record