Show simple item record

dc.contributor.advisorAbdullah, Kamaruddin
dc.contributor.authorNuryanto, Andi
dc.date.accessioned2024-02-21T01:57:17Z
dc.date.available2024-02-21T01:57:17Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139307
dc.description.abstractSektor industri menggunakan energi relatif besar dalam dua dekade terakhir. Salah satu industri yang menggunakan energi dalam jumlah besar adalah industri pengolahan hasil-hasil pertanian, diantaranya adalah industri pengolahan minyak sawit (crude palm oil, CPO). Pengelolaan energi pada industri ini akan mempengaruhi tingkat penggunaan energi secara nasional. Mengingat komoditi ini memiliki nilai jual yang relatif tinggi di luar negeri, maka akan lebih baik jika penghematan energi dapat dilakukan untuk lebih meningkatkan pendapatan dari sektor industri pengolahan hasil pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung penggunaan energi pada proses produksi CPO dengan mengambil lokasi penelitian di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Unit Usaha Talo Pino, PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero), Bengkulu Selatan. PKS Unit Usaha Talo Pino merupakan pabrik yang mengolah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi minyak sawit kasar (CPO) dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Data diperoleh dari pengamatan langsung dilapang, wawancara terhadap pengelola pabrik, hasil-hasil penelitian terdahulu, dan instansi terkait. Berdasarkan analisis data ternyata energi di PKS Unit Usaha Talo Pino ada beberapa macam. Masukan energi yang berasal dari energi pupuk mencapai 37.965,89 MJ/hektar, energi tenaga manusia 11.294,87 MJ/hektar (tahap budidaya tanaman kelapa sawit) dan 2,14 x 10³MJ/kg CPO (tahap pengolahan buah sawit), energi listrik 0,27 MJ/kg CPO atau setara dengan 6,5 x 103 SLM', energi bahan bakar solar 0,029 MJ/kg TBS dan energi pestisida 118,18 MJ/hektar. Energi tenaga manusia yang digunakan pada tahap pengolahan tandan buah segar di pabrik kelapa sawit unit usaha Talo Pino yang mencapai 2,14 x 103 MJ/kg CPO ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan energi untuk kegiatan yang sama di pabrik kelapa sawit Kertajaya, Banten Selatan yang mencapai 6,2 x 103 MJ/kg CPO. Berbeda dengan tingkat penggunaan energi listrik di PKS unit usaha Talo Pino (0,27 MJ/kg CPO) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan energi listrik di PKS Kertajaya yang hanya 0,2265 MJ/kg CPO. Hasil pengukuran yang dilakukan terhadap empat unit kendaraan pengangkut yang terdiri atas dua truk berukuran sedang dan dua taft pick up menunjukkan adanya penurunan produktivitas kerja pada setiap kendaraan pengangkut. Efisiensi kendaraan pengangkut berturut-turut yaitu 89,0 persen (truk 1), 83,0 persen (truk 2), 90,3 persen (taft1) dan 87,5 persen (taft 2). Penurunan produktivitas kerja pada kegiatan pengangkutan mengakibatkan terjadinya kelebihan penggunaan energi sebesar 0,053 MJ/kg TBSid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAudit energi pada proses produksi crude palm oil di Pabrik kelapa sawit unit usaha talo ping PTP. Nusantara VII (Persero), Bengkulu Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record