Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhardiyanto, Herry
dc.contributor.advisoraWidanami
dc.contributor.authorArifin, Shirley E.
dc.date.accessioned2024-02-20T03:53:02Z
dc.date.available2024-02-20T03:53:02Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139119
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik sistem terpadu untuk budidaya ikan nila merah (Oreochromis sp.) dan tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk). Dalam sistem ini pemeliharaan ikan dilakukan dalam wadah terkontrol dengan menggunakan air yang telah diresirkulasikan, sehingga efektivitas dan efisiensi pemanfaatan air meningkat. Sistem resirkulasi ini mempunyai enam wadah perlakuan yang bekerja secara terpadu untuk menghasilkan kualitas air yang diinginkan. Keenam wadah perlakuan ini adalah wadah pemeliharaan, wadah sedimentasi, wadah aerasi, menara filter, wadah penampungan air, dan wadah tanaman. Air yang berasal dari wadah penampungan air dialirkan ke wadah pemeliharaan dan menara filter dengan menggunakan pompa. Pengamatan dan pengukuran yang dilakukan meliputi perubahan debit yang terjadi pada setiap wadah, perubahan besarnya penyusutan air yang terjadi pada sistem, pertumbuhan ikan, pertumbuhan tanaman, serta kelayakan usaha sistem resirkulasi tersebut. Besarnya debit yang terjadi pada wadai selalu berubah-ubah. Perubahan ini disebabkan oleh penguapan, evapotranspirasi, kebocoran wadah, dan penghalang yang dapat memperlambat laju aliran air. Faktor- faktor yang mempengaruhi laju penguapan dan evapotranspirasi antara lain adalah suhu, kelembaban relatif, tekanan udara, radiasi matahari, jenis tanaman, dan masa pertumbuhan tanaman. Pengamatan tinggi air pada setiap wadah dapat menunjukkan besarnya penyusutan air dalam sistem. Besanya nilai penyusutan air ini digunakan untuk menambahkan jumlah air yang hilang sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik. Pengamatan terhadap pertumbuhan ikan meliputi kepadatan, berat, biomasa ikan, konversi pakan, dan kelangsungan hidup (survival rate). Ikan yang diperlihara pada sistem ini memiliki pertumbuhan yang relatif lebih lambat dibanding pertumbuhan ikan secara normal. Hal ini disebabkan adanya perubahan kualitas air yang diciptakan oleh sistem melalui proses sedimentasi, aerasi, filtrasi, dan penyerapan unsur hara oleh tanaman kangkung yang dapat membahayakan kehidupan ikan. Pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung meliputi tinggi, jumlah daun, dan massa tanaman. Temperatur dan kelembaban udara dalam ruangan mendekati kisaran normal bagi pertumbuhan tanaman kangkung sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pertumbuhan tanaman. kangkung dalam sistem ini relatif lebih cepat dibanding pertumbuhan kangkung secara normal. Tanaman kangkung sebagai tanaman penetralisir, menyerap unsur hara berupa nitrat untuk pertumbuhannya. Nitrat ini merupakan suatu hasil dari proses oksidasi amonia oleh bakteri nitrifikasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKarakteristik sistem terpadu budidaya ikan nila merah (Oreochromis sp.) dan tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica Forak)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record