Show simple item record

dc.contributor.advisorDaywin, Frans Djusuf
dc.contributor.authorMukharom
dc.date.accessioned2024-02-19T02:18:24Z
dc.date.available2024-02-19T02:18:24Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138882
dc.description.abstractPada tahun anggaran 1997-1998 Indonesia mengimpor beras 500 000 ton dan dalam tahun anggaran 1998 1999 Indonesia mengimpor beras sebesar 4.1 juta ton (Daywin, 1999). Hal ini menunjukan bahwa produksi dalam negeri belum mencapai kebutuhan dalam negeri. Banyaknya petani beralih profesi ke bidang industri dan menjadi tenaga kerja ke luar negeri membuat semakin sedikit orang yang bekerja di bidang pertanian. Untuk mengatasi masalah kebutuhan makanan pokok perlu adanya input teknologi. Agar dapat menunjang teknologi/alat-alat pertanian perlu adanya lahan pertanian yang memiliki lapisan keras sebagai tempat berpijak dari alat-alat pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemadatan tanah dengan stamper terhadap performansi rice tranplanter dengan membandingkn performansi alat tersebut pada lahan yang telah dipadatkan dengan lahan tanpa pemadatan. Lahan percobaan dibagi 16 petak dan dikelompokan menjadi 4 blok. Perlakuan yang diberikan adalah tanpa pemadatan (C0), pemadatan dengan 1 kali lintasan stamper (C1), pemadatan dengan 3 kali lintasan stamper (C3) pemadatan dengan 5 kali lintasan stamper (C5). Penyemaian dilakukan dengan menggunakan kotak semai, menggunakan benih varietas IR 64. Ketebalan tanah pada kotak semai + 1.5 cm. dipindahkan ke lahan pada umur 19 hari dengan ketinggian 15-20 cm. Bibit Pemberian perlakuan cenderung memberikan peningkatan pada tahanan penetrasi sampai 13.19 kgf/cm² yaitu pada blok IV dengan 5 kali lintasan pemadatan. Nilai rata-rata bulk density meningkat dengan bertambahnya jumlah lintasan pemadatan. Bulk density tertinggi terdapat pada Blok I dengan perlakuan 5 kali lintasan yaitu sebesar 1.247 g/cm³. Tahanan geser rata-rata meningkat dengan bertambahnya jumlah lintasan pemadatan. Efisiensi lapang tertinggi yang dapat dicapai alat yaitu 93.3% pada petak dengan perlakuan C5. Dari segi waktu kerja, kapasitas alat tanam ini dapat mengantikan 45 orang yang bekerja untuk menanam padi (dari KLE terendah). Slip roda rata-rata berkurang dengan bertambahnya jumlah lintasan pemadatan. Nilai slip rata-rata terendah terjadi pada petak dengan perlakuan 5 kali lintasan pemadatan yaitu 8.43 %. Nilai slip yang semakin bertambah menurunkan kapasitas lapang efektif alat. Missing hills merupakan daerah yang gagal di tanami oleh alat tanam yang disebabkan oleh garpu ke permukaan lumpur yang jauh akibat kurang ratanya permukaan lumpur. Jumlah bibit perlubang dipengaruhi kerapatan bibit pada kotak semai. Rata-rata jumlah bibit tamnaman adalah 3.99 bibit.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleUji performansi transplanter pada lahan sawah dengan perlakuan pemadatan lahan di areal sawah percobaan IPB Darmagaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record