| dc.description.abstract | Pada saat ini bidang pertanian merupakan sektor yang paling banyak menggunakan air, khususnya untuk memproduksi komoditas pangan, Program penghematan penggunaan air irigasi terus diupayakan tanpa mengurangi tingkat produktifitas maupun kestabilan swasembada pangan (Dep. PU, 1995). Dalam upaya menambah ketersediaan air untuk pertanian, pemerintah telah membangun sumur air tanah di berbagai propinsi. Hasil beberapa studi menunjukkan bahwa pemanfaatan air tanah untuk irigasi masih belum efektif dan efisien seperti yang diharapkan, sehingga upaya optimasi pemanfaatannya masih diperlukan (Dep. PU, 1995). Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan air irigasi perlu diperhatikan pemilihan cara yang diterapkan. Pemberian air dengan menggunakan metoda irigasi sprinkler dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, selain itu kehilangan lahan yang terjadi sangat kecil karena sistem ini tidak memerlukan lahan yang luas untuk pemasangan sarananya (Keller dan Bliesner, 1990).
Tujuan penelitian masalah khusus ini adalah untuk merancang irigasi sprinkler pada jaringan irigasi air tanah yang meliputi: a. penentuan tata letak jaringan dan blok irigasi, b. penentuan tipe nozel, c. penentuan dimensi jaringan perpipaan, d. penentuan tipe pompa air dan tenaga penggeraknya, dan e. analisis biaya irigasi dari sistem yang akan diterapkan.
Penelitian masalah khusus ini dilaksanakan pada Jaringan Irigasi Air tanah (TW. 81) di Kec. Cikijing, Kab. Majalengka, Jawa Barat, dengan waktu pelaksanaan mulai bulan Mei 1997 hingga Juli 1997.
Metoda analisis yang digunakan pada penelitian khusus ini adalah: a. analisis tanah di Laboratorium Mekanika Tanah IPB, b. perhitungan kebutuhan air tanaman dangan Metoda Radiasi, c. analisis curah hujan efektif dengan menggunakan. Metoda USDA, d. perhitungan laju infiltrasi dengan Persamaan Kostiakov, e perhitungan satuan kebutuhan air, dan f. perhitungan hidrolik yang mencakup: f1. laju dan lama penyiraman, f2. hidrolika pipa dan desain tata letak jaringan perpipaan, f3. spesifikasi pompa, f4. analisis rencana operasi, dan f5. analisis biaya
irigasi. Perolehan data primer meliputi: a. pengambilan contoh tanah utuh sebanyak 10 contoh pada 5 titik sampling di areal penelitian, b. pengukuran laju infiltrasi di 5 lokasi titik sampling, dan c. pengamatan kondisi fisik lapang. Sedangkan perolehan data sekunder meliputi: a. (debit air tanah, jenis pompa dan tenaga penggerak, head pompa, suction lift, dimensi dan diameter pipa, serta peta topografi dan luas kepemilikan lahan) dari PIJB-Bagpro PAT, b. data iklim (curah hujan, penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin) dari stasiun klimatologi setempat, c. (faktor Kc, kedalaman perakaran efektif, faktor p, dan spesifikasi teknis komponen irigasi meliputi nozel, pipa, pompa dan tenaga penggerak) diperoleh dari literatur. ... | id |