Mempelajari pengaruh jenis kemasan dan cara pengemasan terhadap mutu tomat segar (lycopersicum esculentum Mill.) selama pengangkutan di Daerah Sumatera Utara
View/ Open
Date
1998Author
Noer C.G.S., Grace J.
Pujantoro, Lilik
Napitupulu, Besman
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengangkutan atau transportasi sayur-sayuran dan buah-buahan pada kondisi tropis seperti di Indonesia sering menimbulkan kerugian yang cukup besar, yang disebabkan antara lain oleh kerusakan fisiologis, penggunaan kemasan yang tidak sesuai, pemuatan dan pembongkaran yang kurang hati-hati, kondisi pengangkutan yang kurang memadai dan terjadinya keterlambatan pada jalur pengangkutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh beberapa jenis kemasan yang ada di daerah Sumatera Utara dengan beberapa penyempurnaannya terhadap penurunan mutu buah tomat, mempelajari pengaruh cara pengemasan terhadap penurunan mutu buah tomat, serta menentukan jenis kemasan dan cara penge- masan buah tomat yang sesuai untuk pengangkutan di daerah Sumatera Utara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam kegiatan pemasaran tomat dan merupakan masukan bagi produsen tomat dalam mengurangi penurunan kualitas tomat
Penelitian dilakukan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Brastagi dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tanjung Balai. Pelaksanaan pene- litian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 1998.
Penelitian dilakukan sebelum pengangkutan dan setelah pengangkutan. Tomat yang telah dipanen langsung dibawa ke tempat pengumpulan untuk disortir dan dibersihkan, kemudian dilakukan pengamatan terhadap suhu tomat dan lingkungan, dimensi dan berat tomat, kekerasan, pH, total padatan terlarut, dan uji organo- leptik. Setelah itu tomat disusun ke dalam ketiga kemasan, yaitu peti kayu (A1), kotak karton gelombang (A2), dan keranjang bambu (A3) dengan tiga cara penyusunan tomat dalam kemasan, yaitu secara acak (B1), 4-3 pack menurut lebar dasar wadah (B2), dan 5-4 pack menurut lebar dasar wadah (B3). Seluruh kemasan ditumpuk 3 tumpukan dengan disusun secara teratur di dalam bak pick up dan diangkut dari Tongkoh-Brastagi ke Tanjung Balai sejauh 230 km selama 6 jam. Pengamatan dilakukan setelah pengangkutan dan selama penyimpanan
Pengamatan tersebut meliputi tingkat kerusakan mekanis, susut bobot, perubahan kekerasan, total padatan terlarut, dan pH. Uji organoleptik dilakukan setelah penyimpanan selama 3 hari dengan menggunakan nilai 1 (sangat tidak suka) hingga 5 (sangat suka). ...