Show simple item record

dc.contributor.advisorAbdullah, Kamaruddin
dc.contributor.authorWahyunissa, Riyaningrum
dc.date.accessioned2024-02-12T02:48:43Z
dc.date.available2024-02-12T02:48:43Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138125
dc.description.abstractPerilaku tanaman setelah dipanen ternyata masih melanjutkan proses- proses kehidupan yang dapat mempengaruhi perubahan warna. tekstur. rasa dan bau. Hal tersebut diatas dapat menurunkan mutu hasil panen sayuran. Kondisi ini menyebabkan timbulnya kebutuhan akan teknologi pendingin yang dapat menghambat proses-proses tersebut. Teknologi pendinginan yang ada mempunyai masalah dalam hal harga, daya terima petani dan lingkungan, sehingga timbul pemikiran untuk mendesain alat pendinginan yang memenuhi kebutuhan tersebut dan berusaha menyelesaikan masalah yang ada. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk 1). Uji performansi menara pendingin tipe induced counter flow dengan packed batu apung. dan 2). Mengukur susut bobot tomat yang disimpan dengan menggunakan teknologi pendinginan menara pendingin. Kinerja menara pendingin secara umum dinyatakan sebagai nilai range (kisaran) dan approach (hampiran). Kisaran adalah nilai yang diperoleh dari pengurangan suhu air yang masuk oleh suhu air yang keluar menara (selisih suhu air yang masuk dan keluar menara pendingin), sedangkan hampiran adalah nilai dari selisih suhu bola basah udara yang masuk ke dalam menara dengan suhu air yang keluar dari menara pendingin. Suhu bola basah udara adalah suhu terendah secara teoritis yang menunjukkan batas suhu air yang dapat didinginkan oleh menara pendingin. Faktor penting dalam pendesainan menara pendingin adalah lamanya waktu kontak udara dan air, jenis dan luas permukaan bahan pengisi (filler), dan kemampuan untuk memancarkan air menjadi butir-butir yang sangat kecil. Waktu percobaan ini dilakukan selama tiga (3) bulan, mulai bulan Agustus sampai Oktober 1999. Percobaan dilakukan Laboratorium Surya Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Sistem pendinginan dengan menara pendingin yang diuji terdiri dari menara pendingin dan ruang pendingin. Menara pendingin terdiri dari dua bagian yaitu menara dan tangki penampung air. Kedua bagian tersebut terbuat dari fiber glass setebal 0.2 cm. Menara pendingin mempunyai diameter 60 cm, tinggi 60 cm, tinggi tangki penampung air 30 cm dan diameternya 60 cm. Ruang pendingin berbentuk balok yang berlapis-lapis dindingnya dilengkapi koil yang melingkar sepanjang dinding bagian dalam ruang pendingin. Ukuran ruang pendingin adalah panjang 46.5 cm, lebar 31 cm, tinggi 29 cm dan diameter koil adalah 0.95 cm dengan panjang 14.4 cm. Parameter yang diukur adalah suhu bola kering (bk) dan bola basah (bb) udara masuk ke menara, suhu bk dan bb udara lingkungan sekitar, udara bk dan bb serta suhu permukaan koil pendingin, suhu ruangan penyimpanan biasa, kecepatan aliran air yang masuk ke menara dan kecepatan aliran udara yang masuk ke menara. bobot tomat awal dan susut bobot yang terjadi setiap hari di kedua tempat penyimpanan. Analisis yang dilakukan adalah menghitung nilai range, approach, kapasitas pendinginan dan COP menara pendingin, menghitung karakteristik menara dan nilai L/G ratio dari menara pendingin, menghitung koefisien pindah massa menara pendingin, menghitung beban pendinginan, koefisien pindah panas konveksi antara koil dan udara dalam ruang pendingin serta koefisien pindah panas overall dinding ruang pendingin dan menghitung susut bobot tomat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleUji performansi menara pendingin tipe induced counter flowid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record