Pengaruh bokashi terhadap karakteristik pemadatan tanah
Abstract
Dalam usaha pertanian tanah perlu diolah agar memiliki sifat-sifat dan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah yang dilakukan dengan menggunakan peralatan pertanian dapat menimbulkan peningkatan pemadatan tanah yang ditandai dengan terjadinya peningkatan nilai dry bulk density dan tahanan penetrasi tanah (cone resistance).
Terjadinya pemadatan tanah memiliki beberapa dampak negatif, seperti terjadinya penurunan porositas tanah, penurunan aerasi tanah, kekurangan oksigen bagi perakaran tanaman, serta terbentuknya lapisan tanah keras yang dapat menghambat pertumbuhan akar dan membuat daerah di sekitar perakaran menjadi jenuh air karena sukar mengalami perkolasi.
Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menekan terjadinya pemadatan tanah adalah dengan perbaikan sifat fisik tanah melalui pemberian bahan organik. Dalam penelitian ini digunakan bokashi sebagai bahan organik untuk mempelajari pengaruhnya terhadap efek pemadatan tanah akibat pemadatan dengan menggunakan alat tumbuk manual. Bokashi yang digunakan terbuat dari arang sekam, rumput kering, pupuk kandang dan dedak dengan dosis pemberian: tanpa bokashi, 100 g/m², 350 g/m² dan 600 g/m².
Selain dosis bokashi juga diberikan perlakuan jumlah tumbukan dan kadar air, yaitu 14 dan 18 kali untuk jumlah tumbukan; 10-15% dibawah kadar air kritis, kadar air kritis, dan 0-5% diatas kadar air kritis untuk perlakuan kadar air. Parameter yang diukur adalah dry bulk density dan cone resistance tanah dengan jumlah ulangan tiga kali untuk masing-masing pengukuran. Nilai dry bulk density diambil pada selang kedalaman 0-5 cm dan 10-15 cm, sedangkan nilai cone resistance pada selang kedalaman 0-5 cm, 5-10 cm, 10-15 cm dan 15-20 cm.
Dari hasil uji di laboratorium menunjukkan bahwa bokashi arang sekam yang digunakan mengandung unsur C dan N dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan kotoran ayam dan kotoran sapi.