Show simple item record

dc.contributor.advisorPrastowo
dc.contributor.authorSimanjuntak, Rudolf Sanjos B.
dc.date.accessioned2024-02-07T01:15:03Z
dc.date.available2024-02-07T01:15:03Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137816
dc.description.abstractBambu ternasuk famili Graminae (rumput-rumputan) yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bahan pembuatan rakit, jembatan, keranjang, berbagai hiasan, alat musik, saluran air dan masih banyak lagi. Bambu merupakan bahan local yang relatif murah danmudah diperoleh di daerah pedesaan sebagai bahan alternatif pengganti pipa PVC untuk saluran irigasi tertutup, khususnya irigasi drip. Sistem irigasi drip untuk tanaman non padi, umumnya menggunakan pipa Polyethylene (PE) dan Polyvinilchlorida (PVC) yang harganya relatif mahal. Pemanfaatan bambu sebagai alternatif pipa irigasi drip menjadi menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan koefisien kekasaran/ kehalusan dan minor losses pipa bambu wulung, menentukan tekanan operasional maksimum serta menyusun criteria hidrolik penggunaan bambu sebagai pipa lateral dan manifold pada desain irigasi drip. Nilai kekasaran/ kehalusan bambu wulung sebesar 0.05 untuk f (Darcy- Wisbach), 87.60 untuk C (Hazen-William) dan 0.01 untuk n (Manning). Umumnya, penggunaan "C" lebih banyak digunakan perancang dalam rancangan hidrolik irigasi drip. Nilai C bambu lebih kecil bila dibandingkan dengan pipa- pipa yang biasa digunakan pada jaringan irigasi drip. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai C suatu pipa, maka semakin halus permukaan dalam pipa. Kehilangan energi pada penyempitan sebesar 0.15 m kolom air, sedangkan pada pelebaran sebesar 0.23 m kolom air. Faktor yang menyebabkan proses pelebaran lebih besar head lossnya bila dibandingkan dengan proses penyempitan dikarenakan adanya turbulensi Pelebaran merupakan proses perubahan diameter pipa dari diameter kecil ke diameter yang lebih besar. Aliran air dalam pipa untuk proses pelebaran membutuhkan energi yang lebih besar bila dibandingkan dengan penyempitan karena lebih besarnya energi yang hilang. Besarnya nilai tekanan operasional maksimum pada sambungan pipa bambu-PVC untuk jaringan pipa bambu yang digunakan dalam rancangan irigasi drip sebesar 2.3 kg/cm2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tabel Kriteria Hidrolik Jaringan Pipa Bambu Untuk Irigasi Drip telah disusun dan dapat digunakan sebagai acuan desain di lapangan dengan mempertimbangkan spesifikasi emitter, koefisien kekasaran, minor losses (penyempitan dan pelebaran) dan tekanan operasional maksimum.
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenentuan koefisien kekasaran dan minor losses pipa bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea) serta penyusunan kriteria hidrolik untuk desain irigasi dripid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record