Pengaruh Tingkat Pemberian Lamtoro Lokal Dan Lamtoro Varietas Peru terhadap daya cerna serat kasar Dan TDN Pada Domba
View/ Open
Date
1982Author
Sumarno, Hadi
Sofyan, Lily Amalia
Aboenawan, Lily
Suwoko, Sri Harini Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Pusat Pemorbitan Domba Induk Taman Ternak Pengarasan Kabupaten Daerah Tingkat 11. Brebes, Propinsi Jawa Tengah, sejak tanggal 12 Januari sampai 2 April 1982.
Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui imbangan yang optimum antara rumput gajah dengan lamtoro dalam ransum ternak domba. Taraf lamtoro yang dicobakan adalah 0%, 25%, 50%, 15%, 100%, dan 0% lamtoro + konsentrat sebagai pembanding. Digunakan 48 ekor domba jenis ekor gemuk yang terdiri dari 24 ekor domba jantan dan 24 ekor domba betina.
Kancangan percobaan yang digunakan ialah rancangan faktorial 2x6 dengan empat ulangan dan pengacakan secara lengkap dalam blok. Kriteria blok berdasarkan kelompok bo- bot badan. Data pertambahan bobot badan domba rata-rata perpetioae (dua minggu) dinitung dengan menggunakan sidik ragam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan (P0.05), sedangkan blok, jenis kelamin, serta interaksi antara jenis kelamin dengan ransum tidak nyata. Hubungan antara taraf lamtoro dengan pertambahan bobot badan mengikuti bentuk persamaan Y = 0.247 +0.0123X + 0.0001X, dengan R = 0.60, sedangkan Y maksimum dicapai pada tarar X = 60%.
Perlakuan 50% lamtoro (rata-rata kenaikan bobot badan 0.54 kg/periode) paling mendekati nilai rata-rata ransum pembanding (0.58 kg/periode) diikuti 25 dan 75% lamtoro (masing-masing 0.50 dan 0.44 kg/periode) walau ketiganya tidak berbeda nyata dengan pembanding dan diantara sesama- nya. Pemberian 0% dan 100% lamtoro (kenaikan bobot badan rata-rata masing-masing 0.24 dan 0.19 kg/periode) sangat nyata (PL 0.01) lebih kecil dari ransum pembanding (0.58 kg per-perioae) dan tidak berbeda nyata antara keduanya.
Selama penelitian berlangsung tidak terlihat adanya gejala-gejala kelainan fisiologis pada domba dengan pengamatan yang dilakukan dari luar melalui pengamatan secara visual dan perabaan tangan...dst