Show simple item record

dc.contributor.advisorSembiring, E Namaken
dc.contributor.advisorPitoyo, Joko
dc.contributor.authorRisyawan, Cepi
dc.date.accessioned2024-02-05T02:24:42Z
dc.date.available2024-02-05T02:24:42Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137476
dc.description.abstractTraktor merupakan alat bantu mekanis yang sekarang ini semakin luas penggunaannya, baik didalam kegiatan pra-panen maupun kegiatan pasca-panen. Dal am kegiatan terse but penggunaan traktor dapat membuat peke1j aan lebih ringan. cepat dan tepat guna serta dapat melakukan peke1jaan-peke1jaan besar dalam waktu yang relatif cepat. Penggunaan traktor khususnya dalam semua bi dang kegiatan tidak bisa terlepas dengan kemampuan traktor dalam penyaluran tenaga, baik melalui PTO, drawbarpull, maupun melalui roda. Jones dan Aldred (1980) dalam Daywin (I 991) menyatakan bahwa drawbarpull merupakan tenaga yang tersedia di titik gandeng yang siap digunakan untuk menarik beban. Setiap jenis traktor memiliki kemampuan tarik yang berbeda-beda termasuk traktor roda 2. Demikian juga dengan _jenis implement yang ditarik traktor memerlukan gaya tarik tertentu. Untuk itu pengukuran gaya tarik yang tersedia pada traktor perlu diketahui untuk mendapatkan _jenis dan pasangan implemennya yang benar-benar sesuai dengan tenaga yang tersedia pada traktor (Alcock, 1986) Tu_juan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya gaya tarik (Drawbarpull) dan slip roda ban traktor yang te1jadi ketika efisiensi traksi maksimum pada dua jenis tanah (latosol Darmaga dan podsolik Jasinga) serta membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan secara teoritis. Penelitian dilakukan di Lab. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Leuwi Kopo, Darmaga-Bogor dimulai dari bulan Februari 2002 sampai dengan bulan Juli 2002. Pengambilan data pengujian dilakukan dengan menggunakan alat uji traksi roda tunggal dengan menggunakan roda karet yang dilengkapi dengan sensor putaran roda, sensor putaran pulley penarik be ban mendatar, sensor tarsi, load cell dan ADC serta analog ji-ekuensimeter. Data-data yang diperoleh direkam dan diolah menggunakan komputer. Jenis tanah yang digunakan terdiri dari tanah latosol Darmaga dan podsolik Jasinga. Tanah percobaan dikondisikan dalam dua tingkatan kadar air tanah (sekitar 26 dan 36 % basis kering) dan masing-rnasing kadar air tanah dikondisikan dalam dua tingkat kekerasan tanah dalam parameter indek kerucut tanah (cone index sekitar 3 dan 5 kg.cm-2). Perlakuan pengujian dilakukan pada tiga tingkatan pembebanan dinamis (125, 150 dan 175 kg). Parameter-parameter yang diukur pada kondisi tanah percobaan adalah kadar air tanah (basis kering), cone index, kohesi dan sudut gesek dalam tanah. Sedangkan pada pengujian percobaan parameter-parameter yang diukur adalah torsi putar roda, kecepatan putar roda, kecepatan putar pulley penarik beban mendatar, gaya tarik. Nilai parameter tersebut akan digunakan untuk mendapatkan nilai kecepatan teoritis roda, kecepatan aktual roda, slip roda, traksi roda, efisinesi traksi dan tahanan gelinding. Sedangkan ketenggelam roda (sinkage) akan diukur secara manual pada beberapa titik. Hasil pengukuran dari gaya tarik dibandingkan dengan hasil perhitungan gaya tarik dengan menggunakan persamaan Wismer dan Luth, 1974. Besarnya gaya tarik berdasarkan perhitungan dan pengukuran menunjukkan adanya perbedaan untuk masing-masing kondisi percobaan. Hal ini te1jadi karena penelitian yang dilakukan oleh Wismer dan Luth memiliki syarat perbandingan lebar roda dengan diameter roda adalah 0.3 dan defleksi yang terjadi adalah 20%. Sedangkan penelitian yang dilakukan rasio lebar roda dengan diameter roda hanya 0.28 dengan asumsi tidak ada defleksi karena tekanan udara roda lebih besar dibandingkan dengan kekerasan tanah ( cone indeks ). Efisiensi traksi terbesar berdasarkan hasil pengukuran untuk tanah latosol Darmaga dari semua tingkat perlakuan dihasilkan pada kondisi kadar air 36.10%bk dengan slip 18.9% dan gaya tariknya 31.74 kg yaitu 49.79%. Sedangkan untuk kondisi kadar air 26.96 %bk efisiensi traksi maksimum 45.86% dengan slip 10.5% dan gaya tarik 21.47 kg. Demikian juga untuk tanah podsolik Jasinga, efisiensi traksi terbesar dihasilkan pada kondisi kadar air 36. l 7%bk dengan slip 23.48% dan gaya tariknya sekitar 29.03 kg sebesar 46.62%. Untuk kondisi kadar air 26.96 %bk efisiensi traksi maksimum 42.37% dengan slip 16.11% dan gaya tarik 17.65 kg. Pada kondisi penelitian yang sama nilai efisiensi traksi pada gaya tarik yang sama untuk tanah latosol Darmaga secara umum lebih besar dari pada nilai gaya tarik untuk tanah podsolik Jasinga.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis gaya tarik (drawbarpull) roda traksi dengan metode uji roda tunggal pada bak tanah (soil bin)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record