Efektifitas penambahan kulit pisang dan bungkil inti sawit yang diinokulasi isolat bakteri pencerna serat dalam membatasi Salmonella typhimurium pada broiler
View/ Open
Date
2012Author
Kusumawati, Pratita
Toharmat, Toto
Suci, Dwi Margi
Metadata
Show full item recordAbstract
Salmonella typhimurium merupakan bakteri patogen pada unggas dan dapat menimbulkan diare pada manusia. Salah satu upaya untuk mengatasi gangguannya yaitu menggunakan prebiotik. Kulit pisang (KP) memiliki kandungan fruktooligosakarida (FOS), dan bungkil inti sawit (BIS) mananoligosakarida (MOS) yang sangat berpotensi untuk dijadikan sumber prebiotik. KP dan BIS memiliki kadar serat yang tinggi dan penguraian bahan tersebut oleh mikroba dapat menghasilkan oligosakarida. Isolat bakteri rumen diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menghidrolisis kedua bahan tersebut untuk menghasilkan FOS dan MOS sebagai prebiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat penambahan kulit pisang (KP) atau bungkil inti sawit (BIS) sebagai sumber prebiotik ke dalam ransum dalam upaya menurunkan bakteri patogen pada broiler.
Penelitian ini menggunakan 125 ekor ayam broiler CP 707 yang dipelihara selama 28 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Ransum dalam penelitian ini mengandung protein 22% dan energi metabolis 3050 kkal/kg dan diberikan ad libitum dari umur 7 hari hingga 28 hari. Ransum perlakuan terdiri dari: PO (Ransum tanpa KP, BIS, dan B. bifidum) P1 (Ransum 2,5% KP), P2 ( Ransum 2,5% BIS), P3 (Ransum 2,5% KP + B. bifidum), P4 (Ransum 2,5% BIS+ B. bifidum). Semua perlakuan diinfeksi bakteri S. typhimurium. Ransum perlakuan diberikan mulai umur 7 hari, dan broiler diinfeksi S. typhimurium dengan dosis 10 cfu serta B. bifidum pada umur 14 hari. Peubah yang diamati adalah pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum, presentase bobot karkas, presentase berat organ dalam (hati, limpa), dan presentase berat saluran pencernaan (gizzard, usus halus, usus besar dan sekum). Pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati dianalisis secara statistik menggunakan analisis sidik ragam. Perbandingan jumlah koloni Salmonella typhimurium antar pelakuan menggunakan metode deskriptif.
Pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum, presentase karkas, presentase berat organ dalam (hati, limpa), presentase berat saluran pencernaan (gizzard, duodenum, ileum) broiler yang mendapat ransum kulit pisang atau bungkil inti sawit tanpa maupun dengan penambahan bakteri B. bifidum tidak berbeda (P>0,05) dengan kontrol (PO). Presentase berat jejunum pada perlakuan P2 lebih kecil (P<0,05) dibandingkan dengan PO dan P4. Jumlah koloni S. typhimurium dalam sekum broiler lebih rendah pada P1, P3 dan P4 dibandingkan dengan broiler pada kontrol (PO). Penambahan kulit pisang 2,5% ke dalam ransum broiler tanpa B. bifidum mampu menghambat S. typhimurium. Penambahan B. bifidum tidak meningkatkan manfaat penambahan kulit pisang.