Show simple item record

dc.contributor.advisorMa'arif, M. Syamsul
dc.contributor.advisorRamadyanto, Widodo
dc.contributor.authorIskandar, Bayu
dc.date.accessioned2024-02-02T03:55:36Z
dc.date.available2024-02-02T03:55:36Z
dc.date.issued2023-12-28
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137330
dc.description.abstractPernikahan di era modern tidak hanya dipandang sebagai upacara sakral semata, tetapi juga sebagai ekspresi kepribadian, gaya hidup, dan aspirasi individu. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan bisnis dibidang industri pernikahan. Industri pernikahan telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan semakin banyak pasangan yang mengakui pentingnya memiliki acara pernikahan yang berkesan dan tak terlupakan. Industri pernikahan menawarkan berbagai peluang bisnis, salah satunya adalah jasa mengorganisir acara pernikahan atau sering disebut Wedding Organizer. Wedding Organizer adalah suatu badan usaha atau perorangan yang menjual jasa untuk membantu calon pengantin dan keluarganya mempersiapkan rencana pernikahannya. Kehadiran wedding organizer dalam konteks industri pernikahan memiliki implikasi yang sangat penting. Wedding organizer menyediakan layanan untuk membantu pasangan calon pengantin merencanakan dan mengorganisir pernikahan sehingga dapat mengurangi beban emosional dan fisik yang mungkin timbul selama proses persiapan. Hal tersebut menunjukan bahwa kebutuhan penggunaan jasa wedding organizer sangat dibutuhkan di era modern ini. Tantangan utama layanan wedding organizer adalah konsistensi dalam mendapatkan pelanggan baru karena pada umumnya pernikahan hanya akan dilakukan sekali seumur hidup. Selanjutnya sebagai badan usaha di industri jasa, kepercayaan konsumen terhadap wedding organizer merupakan faktor kunci dalam kelangsungan bisnis. Kepercayaan tersebut bergantung pada citra dan reputasi wedding organizer tersebut. Risiko reputasi pada wedding organizer perlu diperhatikan agar reputasi perusahaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun tetap terjaga. Reputasi buruk wedding organizer dapat mendorong konsumen beralih ke kompetitor yang memiliki reputasi lebih baik. Oleh karena itu, manajemen risiko reputasi yang efektif sangat penting bagi wedding organizer. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengidentifikasi risiko reputasi yang dihadapi Lifetime Organizer, (2) untuk menganalisis tingkat risiko reputasi yang dihadapi Lifetime Organizer, (3) untuk merumuskan mitigasi risiko reputasi yang diperlukan oleh Lifetime Organizer. Penelitian dilakukan di lokasi tempat pernikahan berlangsung dan dikantor Lifetime Organizer. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 – Oktober 2023. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melalui pengamatan secara langsung dilokasi acara pernikahan, in-depth interview, serta penyebaran kuisioner. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Identifikasi risiko dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung, in-depth interview dengan pemilik dan kordinator lapangan, dan penyebaran kuisioner kepada 7 vendor rekanan dan 10 konsumen Lifetime Organizer. Kemudian responden untuk penilaian risiko adalah pemilik, kordinator lapangan, dan 5 kru Lifetime Organizer. Metode yang digunakan pada penelitian ini diantaranya analisis pendahuluan potensi bahaya, pengukuruan tingkat risiko, v peta risiko, dan tingkat penerimaan Godfrey, dan respon risiko Flanagan dan Norman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 42 risiko teridentifikasi yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Dari 42 total risiko yang teridentifikasi menunjukkan bahwa 8 risiko dengan tingkat risiko rendah , 24 risiko dengan tingkat risiko sedang, 3 risiko dengan tingkat risiko tinggi, dan 7 risiko dengan tingkat risiko ekstrem. Mitigasi risiko difokuskan pada risiko tingkat tinggi dan tingkat ekstrem untuk mengurangi kemungkinan atau dampak dari risiko tersebut. Perumusan strategi mitigasi yang direkomendasikan mencakup sejumlah tindakan, diantaranya: (1) perekrutan karyawan baru yang dikhususkan fokus untuk melayani klien; (2) penyediaan pelatihan bagi anggota kru (3) alokasi sebagian dari keuntungan perusahaan untuk keperluan dana darurat; (4) implementasi SOP yang jelas dalam setiap aspek pelayanan dan operasional; (5) evaluasi berkala terhadap vendor dan melakukan divesifikasi; (6) pembuatan kontrak kerjasama yang terperinci dengan vendor dan klien; (7) pengalihan risiko yang berada diluar kendali perusahaan melalui keterlibatan pihak ketiga.id
dc.description.abstractMarriage in the modern era is not solely perceived as a sacred ceremony but also as an expression of personality, lifestyle, and individual aspirations. This phenomenon has significant implications for the growth of the wedding industry. The wedding industry has experienced rapid growth in recent years, with an increasing number of couples recognizing the importance of having a memorable and unforgettable wedding event. Various business opportunities arise within the wedding industry, one of which is the service of organizing weddings, commonly known as Wedding Organizer. A Wedding Organizer is a business entity or individual offering services to assist prospective brides and grooms, as well as their families, in planning their wedding. The presence of wedding organizers in the context of the wedding industry holds crucial implications. Wedding organizers provide services to help couples plan and organize their weddings, thereby alleviating the emotional and physical burdens that may arise during the preparation process. This indicates a significant need for the use of wedding organizer services in the modern era. The primary challenge for wedding organizer services lies in maintaining consistency in acquiring new customers, as weddings typically occur only once in a lifetime. Furthermore, as a service-oriented business in the industry, consumer trust in wedding organizers is a key factor in business sustainability. This trust is contingent upon the image and reputation of the wedding organizer. Reputation risks in wedding organizers need to be addressed to ensure the preservation of the company's reputation built over the years. A poor reputation for a wedding organizer can prompt consumers to switch to competitors with a better reputation. Therefore, effective reputation risk management is crucial for wedding organizers. Based on this background, the objectives of this research are: (1) to identify the reputation risks faced by Lifetime Organizer, (2) to analyze the level of reputation risks faced by Lifetime Organizer, and (3) to formulate the necessary reputation risk mitigation strategies for Lifetime Organizer. The research was conducted at the wedding venues and at the office of Lifetime Organizer. The study took place from August 2023 to October 2023, utilizing both primary and secondary data. Primary data were obtained through direct observations at wedding event locations, in-depth interviews, and questionnaire distribution. Secondary data were obtained through literature reviews. Risk identification was carried out by direct observation, in-depth interviews with the owner and field coordinator, and questionnaire distribution to 7 partner vendors and 10 consumers of Lifetime Organizer. The respondents for risk assessment included the owner, field coordinator, and 5 crew members of Lifetime Organizer. The methods employed in this research included preliminary hazard analysis, risk level assessment, risk mapping, Godfrey's acceptance level, and Flanagan and Norman's risk response. The research findings revealed the identification of 42 risks originating from internal and external factors of the company. Out of the total 42 identified risks, 8 were classified as low-risk, 24 as medium-risk, 3 as high-risk, vii and 7 as extreme-risk. Risk mitigation efforts are focused on high and extreme-risk categories to reduce the likelihood or impact of these risks. The formulated mitigation strategies recommended several actions, including: (1) recruitment of new employees specifically focused on client service; (2) provision of training for crew members; (3) allocation of a portion of the company's profits for emergency funds; (4) implementation of clear Standard Operating Procedures (SOPs) in every aspect of service and operations; (5) periodic evaluation of vendors and diversification; (6) detailed contract creation with vendors and clients; (7) outsourcing risks beyond the company's control through third-party involvement.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleMitigasi Risiko Reputasi Wedding Organizer (Studi Kasus : Lifetime Organizer)id
dc.title.alternativeReputational Risk Mangament and Mitigation of Wedding Organizer (A Case Study of Lifetime Organizer)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRisk Mitigationid
dc.subject.keywordReputationid
dc.subject.keywordReputation Riskid
dc.subject.keywordWedding Organizerid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record