Pengaruh perlakuan benih dan pernyimpanan terhadap mutu benih cabai merah, Capsicum annuum L. yang terinfeksi Colletotrichum capsici
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan matriconditioning plus fungisida nabati, biomatriconditioning, dan biopriming dalam mempertahankan viabilitas serta vigor benih selama periode simpan 0, 6, 12, 18, 24 minggu pada kondisi simpan ruang AC dan non AC. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Laboratorium Biomolekuler Tanaman, Fakultas Pertanian IPB pada bulan Maret-September 2005.
Dalam penelitian digunakan benih cabai TIT Super yang terkontaminasi C. capsici di lapang dengan persentase kontaminasi 85%. Benih yang terkontaminasi C: capsici diberi perlakuan matriconditioning, matriconditioning plus Dithane 0.2%, matriconditioning plus minyak serai wangi 0.1%, biomatriconditioning Trichoderma harzianum., biopriming T. harzianum, biomatriconditioning Pseudomonas fluorescens, dan biopriming P. fluorescens. Seluruh perlakuan diinkubasi selama 4 hari pada suhu 20 °C. Setelah diberi perlakuan, benih dibilas dan dikeringanginkan selama 3 jam, kemudian dikemas dalam kantong plastik sebelum disimpan.
Penelitian menggunakan rancangan split split plot. Petak utama adalah kondisi simpan dengan dua taraf: ruang AC (K1) dan ruang non AC (K2). Anak petak adalah periode simpan dengan lima taraf: 0 (S1), 6 (S2), 12 (S3), 18 (S4), 24 minggu (S5). Anak-anak petak adalah perlakuan benih dengan sembilan taraf : kontrol benih sehat (P1), kontrol benih terinfeksi (P2), matriconditioning (P3), matriconditioning plus Dithane (P4), matriconditioning plus minyak serai wangi (P5), biomatriconditioning T. harzianum (P6), biopriming T. harzianum. (P7), biomatriconditioning P. fluorescens (P8), biopriming P. fluorescens (P9). Masing- masing percobaan terdiri atas 9 × 5 × 2 = 90 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali untuk uji mutu fisiologis, dua ulangan untuk uji kadar air dan tiga ulangan untuk uji tingkat kontaminasi. Seluruhnya percobaan ini terdiri atas 90 × 4 = 360 satuan percobaan untuk uji mutu fisiologis, 90 × 2 = 180 satuan percobaan untuk uji kadar air dan 90 × 3 = 270 satuan percobaan untuk uji tingkat kontaminasi.